Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA—Pengelola pusat perbelanjaan PT Hero Supermarket Tbk mendapatkan suntikan dana segar untuk melakukan refinancing utang senilai Rp383,07 miliar.
 
Sekertaris Perusahaan Hero Supermarket Vivien Goh menyebut bahwa suntikan tersebut didapat dari DFI Treasury Limited yang merupakan pihak terafiliasi perseroan.
 
"Pinjaman tidak terikat dari DFIT dalam jumlah maksimal US$60 juta, atau Rp544,08 miliar berdasarkan perjanjian pinjaman yang telah ditandatangani oleh perseroan dan DFIT pada 18 Juni 2012," jelasnya dalam dokumen keterbukaan yang disampaikan hari ini, Rabu (20/6/2012).
 
Utang perseroan senilai Rp383,07 miliar terdiri dari utang kepada 5 bank yakni Standard Chartered Bank, Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, PT ANZ Panin Bank, serta Citibank N.A. Meski nilai pinjaman yang diberikan lebih besar dibanding utang yang akan dibayar perseroan, tetapi alokasi penggunaan sisa pinjaman tidak dijelaskan lebih lanjut. 
 
Pinjaman yang didapat perseroan termasuk dalam transaksi afiliasi, sebab DFI Treasury Limited dan Hero sama-sama berada di bawah payung Dairy Farm International Holdings Limited. Selain itu, pinjaman juga termasuk ke dalam transaksi material, karena jumlahnya mencapai 38,62% jumlah ekuitas perseroan.
 
Untuk pinjaman tersebut, emiten berkode saham HERO tersebut tidak memberikan jaminan apapun kepada DFIT. Suku bunga untuk pinjaman tersebut sebesar 6-bulan JIBOR ditambah 1% per tahun, dengan jangka waktu pinjaman selama 3 tahun.
 
"Tingkat suku bunga pinjaman adalah 1.00% per tahun diatas 6 bulan JIBOR yang mana lebih rendah dibandingkan dengan tingkat suku bunga pinjaman oleh lembaga keuangan pada umumnya yaitu 4.41% per tahun diatas 6 bulan JIBOR," jelasnya.
 
Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2011, kisaran bunga utang Hero kepada 4 bank tersebut berada di rentang 7,6%—9%. Berdasarkan laporan keuangan proforma 2011, suntikan yang diberikan DFIT bakal mengurangi beban keuangan sebesar 11,09%, dari Rp26,2 miliar menjadi 23,29 miliar.
 
Menyusutnya beban keuangan berimbas pada kenaikan laba bersih sebesar Rp2,18 miliar, dari Rp273,59 miliar menjadi Rp275,76 miliar. (sut)
 
 
 
 
 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erly Rusiawati
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper