MELBOURNE: Harga minyak terus melemah menjadi US$96,13 per barel, menuju penurunan mingguan kedua, akibat kekhawatiran krisis utang Eropa akan memperburuk dan menghambat permintaan bahan bakar di tengah melimpahnya stok minyak di AS.
Minyak mentah untuk pengiriman Juni turun sebanyak 95 sen menjadi US$96,13 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, dan berada di US$96,32 pukul 10.54 waktu Sydney.
Kontrak kemarin sempat naik 27 sen menjadi US$97,08, turun 2,5 % tahun ini. Minyak Brent untuk pengiriman Juni tergelincir 70 sen atau 0,6% menjadi US$112,03 per barel di ICE Futures Eropa. Premi kontrak acuan Eropa untuk West Texas Intermediate berada di US$15,71 dari US$15,65 kemarin.
Sebelas dari 23 analis yang disurvei Bloomberg, memperkirakan minyak akan turun sampai 18 Mei.
Stok minyak mentah AS naik 3,7 juta barel pekan lalu menjadi 379,5, tingkat tertinggi sejak 1990.Data Departemen Energi AS menyebutkan jumlah rata-rata permintaan bahan bakar selama 4 pekan (hingga 4 Mei) turun 0,5% menjadi 18,7 juta barel per hari atau turun 0,8% dari tahun sebelumnya. (sde/arh)
>> JANGAN LEWATKAN:
TRAGEDI SUKHOI: Kabut tebal ganggu evakuasi
CUACA HARI INI: Hujan ringan dan awan hampir merata
HEADLINE HARI INI: Pengendalian BBM hingga Reputasi Citibank jadi Sorotan
BURSA ASIA: Sentimen negatif Yunani koreksi indeks
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel