JAKARTA: Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia mendesak Bapepam-LK untuk turun tangan agar implementasi kebijakan batasan minimal jasa perantara perdagangan saham (brokerage fee) bisa berjalan efektif.
Ketua Asosiasi Pengusaha Efek Indonesia (APEI) Lily Widjaja mengatakan dukungan tersebut dibutuhkan agar implementasi putusan bisa berjalan efektif.
“Kami butuh dukungan Bapepam-LK agar putusan bisa berjalan. Supaya efektif kan harus ada sanksi, itu mau kami bicarakan dengan Bapepam pada pekan depan,” katanya, hari ini.
Lily menjelaskan, APEI sebagai asosiasi tidak memiliki kekuatan untuk menjatuhkan sanksi bagi anggota yang melanggar putusan tersebut.
Seperti diketahui, pertengahan Januari lalu APEI menetapkan batas minimal brokerage fee sebesar 0,17% per transaksi. Penetapan diharapkan bisa meredam perang tarif antar-perusahaan efek.
Batas minimal yang ditetapkan APEI meningkat jauh dibandingkan batas minimal sebelumnya sebesar 0,04%. Penetapan batas minimal tersebut mengacu pada perbandingan brokerage fee di negara lain. Adapun perincian brokerage fee adalah 0,16% untuk biaya transaksi dan 0,01% untuk pajak.
“Dukungan Bapepam-LK tidak hanya dibutuhkan untuk implementasi brokerage fee, tetapi juga putusan-putusan lainnya,” jelasnya. (yus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
