JAKARTA: Anak usaha Grup Astra, PT Federal International Finance yang bergerak di pembiayaan sepeda motor Honda, telah mengajukan dokumen penerbitan obligasi berkelanjutan tahap I/2012 senilai Rp2 triliun kepada Bapepam-LK.Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa Noor Rachman saat ditemui di kantornya, hari ini, 24 Februari 2012.Dia mengatakan dokumen penerbitan obligasi perusahaan yang lebih akrab disebut FIF itu baru saja dimasukkan ke mejanya. "Baru saja dimasukin PUB FIF tahap I senilai Rp2 triliun," katanya.Head of Treasury Funding Federal International Finance Djap Tet Fa mengungkapkan penerbitan PUB tahap pertama tersebut merupakan bagian dari rencana PUB dalam 2 tahun dengan nilai total Rp10 triliun yang akan digunakan untuk menopang ekspansi penyaluran pembiayaan baru. "Ada tiga seri. Rencananya terbit pada Maret ini," katanya.Perseroan telah menunjuk lima perusahaan efek untuk menjadi penjamin emisi (underwriter) yaitu PT Mandiri Sekuritas, PT HSBC Securities Indonesia, PT Standard Chartered Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, dan PT Victoria Sekuritas.Sepanjang tahun lalu, FIF membukukan penyaluran pembiayaan sebesar Rp20 triliun, tumbuh 22% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp16,4 triliun.Total pembiayaan selama 2011 bersumber dari pembiayaan motor baru sebesar Rp16,49 triliun atau setara dengan 1,32 juta unit dan motor bekas sebesar Rp2,38 triliun atau sebanyak 334.129 unit motor.Adapun, lini bisnis pembiayaan elektronik melalui unit Spektra membukukan penyaluran sebesar Rp1,2 triliun. Spektra menyalurkan pembiayaan untuk alat elektronik seperti televisi, dan perabotan rumah tangga.(faa)
SURAT UTANG: FIF mulai proses emisi obligasi Rp2 triliun
JAKARTA: Anak usaha Grup Astra, PT Federal International Finance yang bergerak di pembiayaan sepeda motor Honda, telah mengajukan dokumen penerbitan obligasi berkelanjutan tahap I/2012 senilai Rp2 triliun kepada Bapepam-LK.Hal tersebut diungkapkan oleh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yoseph Pencawan - nonaktif
Editor : Dara Aziliya
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
49 menit yang lalu
Menakar Untung Rugi Pembatasan Produksi Nikel Indonesia pada 2025
15 jam yang lalu
Target Harga dan Prospek PGAS Jelang 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Peluang Terakhir Santa Claus Rally di Pasar Saham
11 jam yang lalu
Cek rekomendasi analis, Saham GoTo berpotensi Naik
10 jam yang lalu