Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mewacanakan untuk menerapkan sistem e-channeling dalam berinvestasi di reksa dana.
 
Kepala Biro Pengelolaan Investasi Bapepam-LK Fakhri Hilmi mengatakan dengan e-channeling tersebut investor yang berada di daerah tidak perlu datang ke Jakarta dalam berinvestasi reksa dana. 
 
"Ini nanti ujungnya orang dari daerah bisa investasi tanpa harus ke Jakarta," katanya akhir pekan.
 
Dia menjelaskan tujuan dari mekanisme tersebut untuk memeratakan distribusi investor reksa dana yang selama ini masih terpusat di Jakarta. "Kami coba bikin e-channeling supaya orang-orang di luar Jakarta gampang bertransaksi," jelasnya.
 
Menurutnya, Bapepam-LK tengah mengkaji revisi sejumlah peraturan yang mengatur tentang kewajiban in good fund, in complete application, dan perlunya tanda tangan basah dalam pembukaan rekening reksa dana. "Kira-kira bisa nggak aturan-aturan itu diminimalisir tapi tetap tidak mengurangi sisi kepatuhannya," terangnya.
 
Fakhri mengatakan rencana tersebut masih dalam tahap awal sehingga pihaknya belum membicarakan media e-channeling tersebut apakah melalui internet, telepon, atau membangun sistem sendiri. "Kami belum membahas ke sana," ujarnya.
 
Berdasarkan ketentuan yang berlaku saat ini, untuk bisa memiliki unit penyertaan reksa dana, investor harus mendatangi agen penjual reksa dana yang bisa berupa bank atau manajer investasi langsung. 
 
Adapun pada saat bertransaksi, investor diwajibkan memenuhi ketentuan in good fund (dana harus ditransfer ke rekening atas nama reksa dana di bank kustodian sebelum cut off time atau pukul 13.00 WIB) dan in complete application (formulir subscription telah diterima oleh bank kustodian sebelum cut off time). 
 
Direktur Utama PT Trimegah Asset Management Denny R. Thaher menyambut baik rencana penerapan sistem e-channeling tersebut. "Bagus banget kalau itu dilakukan," katanya.
 
Menurutnya, sistem tersebut bisa memeratakan distribusi investor yang selama ini 70% terpusat di Jakarta. "Tapi tetap harus melalui edukasi dulu, nggak bisa langsung," ujarnya.
 
Sebelumnya dia mengatakan industri reksa dana nasional saat ini tergolong tidak sehat karena sangat terkonsentrasi baik dari sisi risiko, distribusi, maupun basis investor.
 
"10 MI itu sekarang menguasai 80% dari total industri, untuk distribusi 90%-nya dikuasai bank, dan konsentrasi investor 70% investor di Jakarta," jelasnya. (sut)
 
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper