Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsorsium Syailendra Borong Saham ABM Rp1,35 Triliun

JAKARTA: Konsorsium Syailendra Capital yang didukung oleh Sovereign Wealth Fund (SWF) dari Asia menjadi anchor investor (investor utama) pada penawaran perdana ABM Investama yang akan diperdagangkan di BEI mulai Selasa, 6 Desember 2011.

JAKARTA: Konsorsium Syailendra Capital yang didukung oleh Sovereign Wealth Fund (SWF) dari Asia menjadi anchor investor (investor utama) pada penawaran perdana ABM Investama yang akan diperdagangkan di BEI mulai Selasa, 6 Desember 2011.

 

Menurut keterangan pers yang dikirimkan ke redaksi Bisnis, Syailendra juga sedang melakukan pembicaraan intensif dengan SWF dari negara lain yang telah menyatakan ketertarikannya untuk bergabung dalam konsorsium ini.

 

Presiden Direktur Syailendra  Capital Jos Parengkuan justru melihat IPO ABM sebagai sebuah peluang emas. “Situasi pasar saham global yang sedang bergejolak ini justru memberi kami peluang emas untuk bisa membeli saham dengan kualitas sangat baik dalam jumlah besar, dengan valuasi yang rendah,” katanya seperti dikutip siaran pers tersebut.

 

Selain itu, menurut Jos, Syailendra tertarik menjadi investor utama karena melihat ada banyak kesamaan antara ABM dengan United Tractors. “Baik dari sisi model bisnis yang terintegrasi, rekam jejak yang solid, profesionalisme, maupun good corporate governance,” katanya.

 

ABM melepas 550,6 juta lembar saham (20%) dengan harga perdana Rp3.750/lembar. Total dana yang diperoleh mencapai Rp2,1 triliun. Konsorsium Syailendra memborong 360 juta saham ABM senilai Rp1,35 triliun, atau hampir dua pertiga dari total penawaran perdana.

 

Syailendra Capital memulai usaha pada awal tahun 2007 dan saat ini memiliki total dana kelolaan sebesar Rp4,3 triliun. Sekitar 90% dari dana kelolaan tersebut berasal dari investor institusi lokal, yang terdiri dari dana pensiun, perusahaan asuransi dan yayasan. 

 

Melalui anak perusahaannya yang baru didirikan, PT Syailendra Investments, kelompok usaha Syailendra juga berambisi untuk menjadi salah satu pemain utama di bisnis private equity yang sedang berkembang pesat di Indonesia dengan menjaring dana dari investor institusi asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Bisnis Indonesia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper