SURABAYA: PT Trias Sentosa Tbk, produsen plastik kemasan dan plastik film, membukukan kenaikan laba bersih hingga kuartal III/2011 hingga 80,3% dibanding periode yang sama tahun lalu.Laba bersih perseroan hingga periode September 2011 mencapai Rp135,5 miliar, sementara pada periode yang sama tahun lalu hanya sebesar Rp75 miliar.Jamin Tjandra, Direktur Keuangan Trias Sentosa mengatakan kenaikan laba bersih ini disebabkan kenaikan margin laba dari kenaikan rata-rata harga jual dan penurunan beban keuangan.“Tahun ini kami tidak memiliki beban hutang jangka panjang sehingga laba kami melonjak cukup signifikan,” katanya pada wartawan, hari ini.Jamin mengaku optimis target laba bersih 2011 yang sebesar Rp150 miliar akan tercapai, kendati penjualan di kuartal terakhir tahun ini tidak mudah karena adanya siklus penurunan harga jual produk plastik film.Pendapatan emiten asal Sidoarjo, Jawa Timur tersebut periode Januari-September 2011 juga naik 25.3% dari Rp1,25 triliun periode yang sama tahun lalu menjadi Rp1,56 triliun.Kenaikan ini disebabkan naiknya rata-rata harga jual dan volume penjualan. Target pendapatan akhir tahun ini mencapai Rp2 triliun.Rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) perseroan juga semakin membaik, dari 63,9% di akhir 2010 menjadi 58,6% per September 2011.Laba sebelum dikurangi beban bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (earnings before interest, tax, depreciation, and amortization/ EBITDA) mencapai Rp260 miliar.Sugeng Kurniawan, Presiden Direktur Trias Sentosa mengatakan dana belanja modal perseroan (Capital Expenditure) untuk tahun 2012 mencapai Rp250 miliar, yang digunakan untuk melanjutkan proyek perluasan kapasitas BOPP film sebesar 30.000 Mton per tahun.“Dengan adanya perluasan tersebut diharapkan bisa meningkatkan penjualan tahunan sekitar US$75 juta atau kurang lebih setara dengan Rp70 miliar mulai tahun 2013. 80% dana tersebut berasal dari pinjaman bank, sisanya dari kas internal,” jelasnya.Saat ini, kapasitas produksi plastik film making Trias Sentosa mencapai 97.000 Mton per tahun sedangkan untuk produk plastik converting sebesar 29.000 Mton per tahun.Sugeng menuturkan perseroan akan semakin fokus pada plastik converting yang merupakan produk dengan nilai tambah (value added product).Hal ini dilakukan mengingat persaingan di masa depan akan makin ketat akibat adanya krisis ekonomi yang melanda AS dan Eropa.“Jika terjadi krisis semacam ini, yang paling terpukul adalah komoditas langsung (direct commodity). Maka kami berusaha fokus di value added product,” terangnya. VAP sejauh ini berkontribusi sebesar65% terhadap nilai penjualan perusahaan. (24/Bsi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
