Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

TOKYO: Harga tembaga jatuh untuk hari kedua karena lonjakan imbal hasil obligasi Italia memicu spekulasi Eropa mungkin gagal untuk mengatasi krisis utang, melemahkan permintaan untuk komoditas.
 
Harga kontrak 3 bulan di London Metal Exchange turun 1% menjadi US$7.612 per ton pada pukul 15:09 waktu Tokyo (13:09 WIB). Penurunan itu mengurangi keuntungan 1,8% yang dicapai sebelumnya. 
 
Harga kontrak pengiriman Maret mundur 1,8% menjadi US$3,4585 per pound di Comex di New York.
 
Penurunann juga terjadi pada bursa saham Asia yang jatuh untuk hari kedua dan euro merosot ke terhadap dolar setelah Perdana Menteri Italia Mario Monti bersiap untuk membentuk pemerintah baru. 
 
Monti mesti menjinakkan krisis utang setelah imbal hasil surat utang Italia bertenor 10 tahun kembali mendaki di atas 7%. Semakin tinggi imbal hasil, semakin berisiko suatu utang.
 
Nick Trevethan, analis senior Australia & New Zealand Banking Group, mengatakan masalah Eropa tidak menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. 
 
Hal itu, katanya, mungkin akan memangsa sentimen positif dalam pasar logam dasar untuk bulan-bulan mendatang, atau sampai adanya kebijakan pelonggaran moneter di China. 
 
"Atau menunggu lebih kuatnya pertumbuhan ekonomi AS yang memberikan pasar sesuatu yang lain untuk dipikirkan," ujarnya kepada Bloomberg.
 
Harga tembaga untuk pengiriman Januari di Shanghai Futures Exchange turun 1,2% menjadi 56.810 yuan (US$8,948) per ton.
 
Stok Turun
 
Kemarin harga logam ini sempat naik di tengah spekulasi pertumbuhan ekonomi AS bisa menaikkan permintaan setelah tambang tembaga di Indonesia an Peru menghadapi pemogokan buruh yang menganggu pasokan global.
 
Pertumbuhan itu dapat dilihat dari data penjualan ritel AS pada Oktober yang naik lebih dari yang diproyeksikan. Selain itu, manufaktur di wilayah New York pada November juga naik secara tak terduga.
 
Adapun stok tembaga LME turun untuk sesi ke-19, meluncur 0,5% menjadi 403.300 ton. Cadangan telah turun 16% dari posisi tertinggi tahun ini pada 10 Juni. Sedangkan persediaan di Asia menyusut untuk sesi ke-33 menjadi 80.600 ton.
 
Sementara itu, harga aluminium naik 0,3% menjadi US$2.128 per ton di London dan seng naik 0,5% keUS$1.916,75 per ton. 
 
Harga nikel naik 0,3% menjadi US$17.594 per ton. Timbal menurun 0,7% menjadi US$1.992 per ton dan timah tidak diperdagangkan. (Taufikul Basari/sut) 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper