Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba atribusi Tower Bersama melonjak 49%

JAKARTA: PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, emiten menara telekomunikasi, membukukan peningkatan laba atribusi kepada induk usaha sebesar 49,12% menjadi Rp321,53 miliar per akhir September.Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan

JAKARTA: PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, emiten menara telekomunikasi, membukukan peningkatan laba atribusi kepada induk usaha sebesar 49,12% menjadi Rp321,53 miliar per akhir September.Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan di situs Bursa Efek Indonesia hari ini, peningkatan terjadi selama 9 bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang dibukukan Rp215,6 miliar.Peningkatan akun yang juga dianggap sebagai laba bersih tersebut terutama terjadi karena pendapatan perseroan meningkat dalam jumlah yang besar, 45,18%.Pendapatan emiten berkode saham TBIG tersebut dibukukan menjadi Rp688,99 miliar pada akhir September dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp474,58 miliar.Beban pokok penjualan perusahaan hanya dibukukan sebesar Rp101,11 miliar, meskipun sudah meningkat 47,28% dari sebelumnya Rp68,65 miliar.Laba kotornya dibukukan meningkat 44,82% menjadi Rp587,88 miliar, dari sebelumnya Rp405,92 miliar.Beban usaha perusahaan juga hanya dibukukan Rp84,69 miliar, sudah meningkat 43,52% dari sebelumnya Rp59 miliar.Neraca laba-rugi perseroan menunjukkan margin laba bersihnya masih cukup tinggi yaitu 46,66% pada akhir kuartal III, meningkat dari periode yang sama tahun lalu sebesar 45,43%.Dari sisi aset, perusahaan mengakui peningkatan yang terjadi sebesar 60% per akhir September dibandingkan dengan 9 bulan pertama tahun lalu disebabkan akuisisi saham PT Mitrayasa Sarana Informasi."Total kewajiban meningkat lebih 30% terutama disebabkan meningkatnya utang bank untuk membiayai pertumbuhan usaha tersebut," ujar Corporate Secretary Division Tower Bersama Arden Barus dalam keterbukaan kepada otoritas bursa sore ini.Perusahaan yang dipimpin Herman Setya Budi tersebut juga mengatakan adanya peningkatan ekuitas 168% per akhir September dari 9 bulan pertama 2010 disebabkan proses IPO perusahaan dan laba ditahan.Perusahaan menawarkan sahamnya kepada publik dan mencatatkan sahamnya di bursa sejak 26 Oktober tahun lalu.Saat ini, perusahaan memiliki enam anak usaha langsung yaitu PT Telenet Internusa, PT United Towerindo, PT Tower Bersama, PT Tower One, PT Triaka Bersama, dan PT Metric Solusi.Di sisi lain, anak usaha perusahaan tidak langsung adalah PT Batavia Towerindo, PT Prima Media Selaras, PT Bali Telekom, PT Solu Sindo Kreasi Pratama, dan PT Mitrayasa Sarana Informasi.Saat ini, saham perusahaan dikuasai Saratoga Capital yang dimiliki Edwin Soerjadjaja sebesar 25,83% melalui PT Saratoga Infrastruktur.Pemegang saham lain terdiri dari PT Provident Capital Indonesia sebesar 25,1%, PT Wahana Anugerah Sejahtera 25,1%, Edwin Soeryadjaya 0,87%, dan Winato Kartono 0,87%.Investor lainnya terdiri dari Sandiaga Uno 0,43%, Hardi Wijaya Liong 0,43%, dan publik 21,37%.Meskipun kinerja keuangan membaik, saham perusahaan belum dapat menarik perhatian pelaku pasar karena masih terkoreksi sore ini di tengah menghijaunya bursa saham global dan domestik.Sahamnya terkoreksi 50 poin atau 2,44% ke Rp2.000 dan membentuk kapitalisasi pasarnya Rp9,11 triliun.Posisi harga itu membentuk rasio harga saham terhadap laba bersihnya (price to earnings ratio/PER) sebesar 23,86 kali. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper