Java Kreasia IPO Rp300 miliar

JAKARTA: PT Prima Java Kreasi, promotor konser musik, berencana untuk melepas sahamnya kepada publik pada akhir tahun ini dengan target raihan dana sebesar Rp300 miliar.Presiden Direktur Prima Java Michael Rusli mengatakan perseroan akan menggunakan dana hasil dari penawaran saham perdana (initial public offering/ IPO) tersebut untuk membiayai aktivitas konser, pendidikan dan investasi infrastruktur pada awal tahun depan.“Tingginya pertumbuhan bisnis pertunjukan membuat kami terus berupaya untuk melakukan ekspansi dan investasi yang memerlukan penambahan modal. Setelah kami kaji, sumber dana yang paling sesuai saat ini adalah melalui pasar modal,” ujarnya seperti dikutip dalam siaran pers hari ini.Prima Java Kreasi atau yang lebih dikenal dengan Big Daddy adalah perusahaan yang terintegrasi di bidang hiburan, pendidikan, dan komunikasi yang didirikan pada 2009. Saat ini, perseroan tercatat telah menggelar tujuh konser pada 2011 dengan total nilai kontrak sekitar US$5 juta.“Kami sudah mendapatkan kontrak senilai US$7 juta untuk pelaksanaan delapan konser hingga 2012,” ujar  Sekretaris Perusahaan Prima Java Hanny Marpaung.Salah satu konser yang akan diselenggarakan oleh perseroan adalah Big Wave Festival dan Linkin Park, A Thousand Suns: World Tour 2011. Menurut Hanny, total biaya produksi dan investasi yang dikeluarkan perseroan untuk konser Linkin Park mencapai sekitar US$4 juta’“Budget tersebut diantaranya untuk membeli seperangkat sound system berkualitas terbaik langsung dari Kanada,” tuturnya.Prima Java memiliki kontrak eksklusif selama 3 tahun dengan Feld Entertainment untuk menyelenggarakan Disney Show di seluruh Indonesia antara lain Disney on Ice, Disney Live, dan lain-lain.Di bidang pendidikan, perseroan juga telah menandatangani kontrak dengan klub sepak bola ternama dari Inggris, Liverpool FC, untuk menyelenggarakan sekolah sepak bola berskala international di tujuh wilayah di seluruh Indonesia.Perseroan membukukan pendapatan hingga Juli 2011 mencapai Rp24 miliar dan laba bersih sekitar Rp5,4 miliar. (Bunga Dewi Kusuma/bsi)