Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks harga SUN cetak rekor baru

JAKARTA: Indeks harga surat utang negara (SUN) kembali menguat hari ini dan mencetak rekor tertinggi sejak awal tahun yaitu pada level 105,29, melampaui rekor sebelumnya yang tercipta pada 23 Agustus. Indeks harga SUN dari Perhimpunan Pedagang Surat

JAKARTA: Indeks harga surat utang negara (SUN) kembali menguat hari ini dan mencetak rekor tertinggi sejak awal tahun yaitu pada level 105,29, melampaui rekor sebelumnya yang tercipta pada 23 Agustus. Indeks harga SUN dari Perhimpunan Pedagang Surat Utang Negara (Himdasun) mampu menembus rekor pada 23 Agustus yang tercatat pada level 105,26 dan mampu menggapai posisi tertinggi sejak 6 Januari yang masih berada di level 103,24. Posisi itu didukung oleh penguatan harga pada beberapa seri SUN acuan yaitu seri FR0053 dan FR0054 hingga level tertinggi sejak diterbitkan, masing-masing pada level 110,75% dan 118,13% dari posisi kemarin di level 109,89% dan 116,03%. FR0053 merupakan obligasi pemerintah acuan bertenor 10 tahun karena jatuh tempo 2021 dan FR0054 merupakan acuan untuk tenor 20 tahun yang jatuh tempo pada 2031. Penguatan harga itu turut menekan imbal hasilnya (yield) di pasar sekunder hingga level 6,73% dan 7,7% dari posisi kemarin di level 6,85% dan 7,88%. Pergerakan harga dan yield di pasar sekunder saling bertolak belakang di pasar modal. Penguatan dua seri bertenor itu juga diikuti penguatan seri bertenor lain yaitu FR0055 yang bertenor 10 tahun, FR0034 yang bertenor 10 tahun, dan FR0034 bertenor 20 tahun. Ketiga seri SUN itu menguat meskipun belum melampaui rekor tertinggi pada 24 Agustus. Data peningkatan harga itu didukung harga pasar wajar obligasi negara versi PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/Indonesia Bond Pricing Agency) yang dirilis hari ini. Data itu menunjukkan posisi yield terendah bagi obligasi bertenor 5 tahun ke atas sejak sebulan lalu. Imbal hasil wajar SUN bertenor tahun turun menjadi 6,21% hari ini dari posisi kemarin 6,24%, yield wajar 10 tahun turun menjadi 6,84% dari 6,93% kemarin, yield wajar tenor 20 tahun menjadi 7,77% dari 7,87% kemarin, dan yield wajar 30 tahun turun menjadi 8,02% dari 8,1% kemarin. (tw) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper