Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wijaya Karya tuntaskan proyek PLTU senilai Rp1,06 triliun

JAKARTA: PT Wijaya Karya Tbk akan tuntaskan dua proyek pembangkit listrik dengan skema jasa teknik, pengadaan, dan konstruksi (EPC) pada tahun ini dengan total nilai proyek sebesar Rp1,06 triliun.Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Natal Argawan menjelaskan

JAKARTA: PT Wijaya Karya Tbk akan tuntaskan dua proyek pembangkit listrik dengan skema jasa teknik, pengadaan, dan konstruksi (EPC) pada tahun ini dengan total nilai proyek sebesar Rp1,06 triliun.Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Natal Argawan menjelaskan dua proyek EPC tersebut meliputi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Sulawesi Utara dengan kapasitas 2x25 megawatt dan PLTU di Kalimantan Selatan dengan kapasitas 2x65 megawatt.“PLTU yang di Amurang, Sulut senilai Rp715 miliar, sementara yang di Asam-Asam, Kalsel nilainya Rp350 miliar,” ujarnya beberapa waktu lalu.Dia memaparkan kedua proyek EPC tersebut ditargetkan dapat beroperasi pada akhir tahun ini. Menurut dia, proyek tersebut merupakan proyek pembangkit listrik pertama yang dikerjakan perseroan melalui skema EPC.Dia menambahkan untuk proyek PLTU di Kalimantan Selatan, perseroan menggandeng ChengDa Engineering Corporation of China untuk bekerjasama. Total investasi untuk proyek tersebut, tuturnya mencapai Rp1,3 triliun.Penandatanganan kerja sama antara Wijaya Karya dan ChengDa untuk pengerjaan proyek tersebut telah dilakukan pada Juli 2008. Natal mengungkapkan kepemilikan saham perseroan dalam proyek itu sebesar 30%. “Setelah selesai, dua pembangkit di Sulut dan Kalsel itu akan jadi proyek EPC pertama kami. Sebelumnya kami memang sudah mengerjakan proyek pembangkit, tetapi dengan skema BOO [build, operate, and own] dan BOT [build, operate, and transfer],” paparnya.Pada Agustus, Natal memaparkan perseroan telah mengantongi kontrak baru senilai Rp1,34 triliun. Adapun, lanjutnya kontrak baru yang dikantongi perseroan hingga Agustus mencapai Rp7,91 triliun.Beberapa kontrak baru tersebut, diantaranya proyek PLTGU Borang 60 megawatt di Sumatera Selatan senilai Rp296,57 miliar, Bandara Sepinggan Balikpapan senilai Rp335,9 miliar, dan proyek out of pit crushing and conveying (OPCC) di Tutupan-Tobalong Kalimantan Selatan dari Adaro Group senilai Rp738,06 miliar."Selain itu ada proyek Bandara I Gusti Ngurah Rai sebesar Rp560 miliar dan hauling road GBU Kalimantan senilai Rp311 miliar," tuturnya.Pada tahun ini, perseroan menargetkan jumlah kontrak baru yang dapat diraih sebesar Rp12,2 triliun dan kontrak carry over Rp12,8 triliun. Dengan begitu, total order book yang diincar perseroan hingga akhir tahun mencapai Rp25,1 triliun.Wijaya Karya membukukan penjualan selama semester pertama tahun ini naik 31,47% menjadi Rp3,31 triliun dibandingkan Rp2,52 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Adapun, laba bersih perseroan hanya naik 0,4% menjadi Rp141,46 miliar dari Rp140,76 miliar.Natal mengatakan laba bersih yang cenderung stagnan disebabkan oleh adanya penjualan aset perseroan pada tahun lalu, sehingga menyebabkan pendapatan lain-lain perseroan terdongkrak cukup signifikan.(mmh)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Bunga Dewi Kusuma

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper