Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Myoh masuki bisnis pertambangan

JAKARTA: PT Myoh Technology Tbk, emiten pengembang teknologi informasi bagi industri perhotelan, berniat mengubah segmen bisnisnya menjadi pertambangan batu bara dan jasa pertambangan.Rencana itu dilakukan dengan mengakuisisi perusahaan tambang dan jasa

JAKARTA: PT Myoh Technology Tbk, emiten pengembang teknologi informasi bagi industri perhotelan, berniat mengubah segmen bisnisnya menjadi pertambangan batu bara dan jasa pertambangan.Rencana itu dilakukan dengan mengakuisisi perusahaan tambang dan jasa batu bara milik Samtan Co Ltd, bernama PT Sims Jaya Kaltim yang bermodal dasar US$2 juta, atau senilai Rp17,09 miliar.Dalam agenda rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) perseroan hari ini di situs PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), akuisisi Sims Jaya Kaltim akan dilakukan dengan dana dari aksi penawaran umum terbatas (PUT/rights issue) yang berniat digelar perseroan dalam waktu dekat.Samtan, perusahaan asal Korea Selatan, merupakan pemilik 60% saham PT Kideco Jaya Agung, anak usaha bersama dengan PT Indika Energy Tbk.Namun, tidak dijelaskan besaran dana yang akan dihimpun dalam rights issue itu atau dana akuisisi yang dibutuhkan perseroan. Sims Jaya Kaltim juga merupakan perusahaan salah satu kontraktor di Kideco jaya Agung.Berdasarkan situs resmi Kideco dan situs perusahaan, Sims memiliki modal dasar senilai US$2 juta dengan kepemilikan Samtan sebanyak 98% dan sisanya 2% milik Samchully asal AS.Perusahaan yang didirikan pada 1 April 2001 itu memiliki direksi perwakilan bernama Lim Jae Jung dan memiliki jumlah karyawan 5 orang warga negara Korea Selatan dan sebanyak 528 karyawan lokal. Perusahaan membukukan pendapatan US$19,19 juta pada 2003 dan laba bersih sebesar US$1,8 juta pada periode yang sama.Di dalam agenda RUPSLB itu, rencana akuisisi oleh Myoh Technology itu bersanding dengan agenda lainnya. Agenda lain terdiri dari permintaan persetujuan melakukan rights issue, perubahan nama perseroan, domisili, perubahan komisaris dan direksi, penjualan aset, dan pemberian kuasa kepada direksi baru terhadap pelaksanaan agenda-agenda tersebut.RUPSLB Myoh berencana dilakukan pada 20 September. Saat ini, perusahaan yang dipimpin Dedet Yandrinal itu juga mengajukan rencana pelaksanaan penggabungan nilai saham (reverse stock) yang rencananya dilakukan pada Oktober.Rencana reverse stock itu terungkap di dalam prospektus perusahaan yang akan dieksekusi dengan rasio 8:1. Rasio itu membuat setiap delapan saham bernominal Rp25 akan mengalami perubahan menjadi 1 saham bernilai nominal Rp200.Manajemen perseroan mengatakan reverse stock itu merupakan upaya perusahaan untuk memenuhi persyaratan pelaksanaan rights issue yang tertuang di dalam peraturan Bursa Efek Indonesia No.IA pasal V tentang Pencatatan Saham Tambahan. Peraturan itu menentukan bahwa harga teoritis hasil tindakan penerbitan saham baru sekurang-kurangnya Rp100 per saham.Perseroan juga mengakui aksi reverse stock itu akan membuat perdagangan saham menjadi lebih tidak likuid karena jumlah saham beredar semakin terbatas, tetapi dapat membuat harga saham perseroan mencerminkan fundamentalnya karena terhindar dari usaha spekulatif.Untuk agenda reverse stock, perseroan berencana menggelar RUPSLB pada 12 September dan akan mulai memperdagangkan sahamnya dengan nominal baru pada 12 Oktober.Saat ini, pemegang saham Myoh Technology terdiri dari PT Daccom Indonesia sebesar 31,32%, PT Asia Kapitalindo Securities Tbk (sekarang bernama PT Majapahit Securities Tbk) 14,60%, PT Janisia Investama 13,43%, PT Nictyrank Hutama Arta 8,67%, PT Citra Aniko Bersama 8,09%, dan PT Adhika Prabha Buana 7,28%. Pemegang saham lainnya adalah Tommy Bunarjo 6,25% dan publik sebanyak 10,35%.Harga saham emiten yang berkode MYOH yang tidak likuid itu masih berada di evel Rp50 sore ini yang memebentuk kapitalisasi pasarnya sebesar Rp84,05 miliar dan membentuk rasio harga saham terhadap laba bersihnya (price to earnings ratio/PER) sebesar 292,14 kali.Emiten terafiliasi dengan PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk melalui Jaegopal Hutapea yang menjadi direktur utama di Pembangunan Graha Lestari dan menjadi komisaris di Myoh Technology. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper