Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks MSCI terkoreksi 1,5%

SYDNEY: Indeks saham di Asia turun pertama kali dalam empat hari setelah dua pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (Fed) mempertanyakan jumlah stimulus yang akan diterapkan di negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu.Indeks MSCI Asia Pacific terkoreksi

SYDNEY: Indeks saham di Asia turun pertama kali dalam empat hari setelah dua pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (Fed) mempertanyakan jumlah stimulus yang akan diterapkan di negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu.Indeks MSCI Asia Pacific terkoreksi 1,5% menjadi 123,45 pada pukul 15:54 di Tokyo. Kenaikan pendapatan perusahaan Asia menutupi kekhawatiran tentang krisis utang Eropa dan pemulihan ekonomi AS yang mungkin tersendat."Kekhawatiran muncul jika semua langkah stimulus dihapuskan, ekonomi AS bakal tenggelam. Ekonomi AS begitu penting terhadap pertumbuhan global," ujar Jason Teh dari Investors Mutual Ltd di Sydney.Indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang melemah 1,3% dan indeks S&P/ASX 200 Australia turun 1,2%. Indeks Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,9%.Indeks Kospi Index Korsel turun 1,7%, memperpanjang pelemahan setelah Morgan Stanley menyebutkan perekonomian negara itu mungkin tumbuh lebih kecil dari prediksi sebelumnya karena koreksi konsumsi domestik.Kontrak indeks Standard & Poor's 500 turun 0,9% hari ini. Di New York, indeks S&P 500 naik 0,1% kemarin yang menekan kenaikan sebelumnya setelah Dell Inc memprediksi penurunan penjualan. (tw) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Nadya Kurnia
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper