Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mata uang Asia melemah pekan lalu

JAKARTA: Sejumlah mata uang Asia melemah sepanjang pekan lalu dipimpin oleh won Korea Selatan dan rupee India akibat kekhawatiran krisis utang Eropa akan mempengaruhi permintaan dolar AS. Indeks saham regional MSCI Asia Pasifik pada pekan lalu turun

JAKARTA: Sejumlah mata uang Asia melemah sepanjang pekan lalu dipimpin oleh won Korea Selatan dan rupee India akibat kekhawatiran krisis utang Eropa akan mempengaruhi permintaan dolar AS. Indeks saham regional MSCI Asia Pasifik pada pekan lalu turun menyusul kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global akan berjalan lambat. Won melemah setelah Bank of Korea secara tidak terduga membiarkan suku bunga acuan tetap pada pertemuan akhir pekan lalu. Adapun yuan melemah seiring aksi China yang meningkatkan rasio persyaratan-cadangan pinjaman untuk kelima kalinya dalam tahun ini dan data pemerintah menunjukkan produksi industri di level moderat pada April. Pada pekan lalu, won melemah 0,2% menjadi 1.086,45 per dolar AS dan yuan China melemah 0,08% menjadi 6,4982 per dolar AS pada penutupan perdagangan akhir pekan. Selain itu, rupee India melemah 0,2% menjadi 44,8675 per dolar AS, dolar Singapura melemah 0,4% menjadi S$1,2399 per dolar AS. Di sisi lain, peso Filiphina juga melemah 0,2% menjadi 43,22 per dolar AS dan ringgit Malaysia melemah 0,2% menjadi 3,0090 per dolar AS pada pekan lalu. Ada faktor kekhawatiran terhadap krisis utang Yunani dan penjualan komoditas pada pekan lalu, ujar Joanna Tan, ekonom regional Forecast Singapore Pte, akhir pekan lalu. Nik M Khairul, dealer treasuri oada Asian Finance Bank Bhd di Kuala Lumpur, mengatakan kondisi Yunani tetap menjadi resiko besar yang menjadi latar belakang. Selain itu, harga komoditas dan aktivitas ekonomi China yang bergerak ke bawah, menimbulkan tanda tanya tentang kenaikan suku bunga di Asia ke depan, katanya. Pada pekan ini, menteri keuangan negaranegara Eropa akan mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan dukungan bagi Yunani. Negara tersebut sudah pernah mendapatkan dana talangan (bailout) senilai 110 miliar euro atau setara dengan US$158 miliar. Selain Yunani, Irlandia dan Portugal adalah negara yang pernah menerima bantuan finansial dari Uni Eropa.(fh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anne Rufaidah
Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper