Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Telkom dapat sentuh Rp9.700 dalam dua tahun

JAKARTA: Kementerian BUMN berharap saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk bisa kembali pada kisaran Rp9.700 dalam dua tahun mendatang.

JAKARTA: Kementerian BUMN berharap saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk bisa kembali pada kisaran Rp9.700 dalam dua tahun mendatang.

Deputi Bidang Industri Strategis dan Manufaktur BUMN Irnanda Laksanawan mengatakan untuk meningkatkan harga saham emiten berkode TLKM tersebut BUMN telekomunikasi itu harus lebih meningkatkan kinerja usahanya.Pada perdagangan saham hari ini [pukul 15.00 WIB] diketahui harga saham TLKM berada pada kisaran Rp7.500 atau turun 0,66% dari penutupan harga saham kemarin dan menjadikannya berkapitalisasi pasar sebesar Rp151,2 triliun.Dalam lima tahun terakhir saham Telkom sempat sentuh Rp9.700-an, sekarang hanya Rp7.500-an. Kami ingin harga saham itu bisa naik sekitar 30% ke level Rp9.700 itu setidaknya dalam dua tahun ke depan, ujarnya hari ini.Untuk menjaga kinerja usaha yang terus meningkat, Irnanda mengatakan pihaknya sedang menyiapkan sebuah tim untuk memonitor transformasi dan revitalisasi perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia itu.Kami ada rencana untuk bentuk tim untuk menjaga transformasi dan revitalisasi Telkom. Mereka nantinya akan memonitor kinerja Telkom. Siapa saja yang masuk tim itu masih belum ditentukan dan rencana ini baru diajukan ke Menteri BUMN, paparnya.Selain dengan peningkatan kinerja usaha, rencana aksi korporasi Telkom seperti pembelian saham kembali (buyback) saham perseroan dinilai sebagai langkah yang baik untuk menggerakkan harga saham itu.Dia mengatakan persetujuan buyback Telkom akan diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan digelar pada 19 Mei 2011.Adapun untuk pemberitaan mengenai rencana pertumbuhan anorgani Telkom dengan mengakuisisi perusahaan telekomunikasi lainnya seperti di Kamboja dan rencana konsolidasi lini bisnis CDMA perseroan Flexi dengan Esia dari PT Bakrie Telecom Tbk, Irnanda mengaku belum mengetahui kelanjutan rencana tersebut.Kalau rencana akuisisi itu baik dengan Kamboja maupun Esia direksi belum memberikan laporan secara formal ke kami, bagaimana progress-nya. Jadi kami belum tahu. Hanya saja kami harapkan setiap aksi korporasi yang dilakukan dengan Telkom harus dipikir dengan baik, mencari mitra juga harus yang bisa menguntungkan, jelasnya.Sementara itu terkait kebijakan pembayaran dividen, Irnanda mengatakan BUMN telekomunikasi itu dikenakan kewajiban membayar sekitar 55% dari laba bersih yang diperoleh oleh perseroan.Menanggapi kewajiban dividen dari pemerintah, Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah mengatakan tidak akan mengganggu keuangan mereka untuk melakukan ekspansi termasuk untuk melakukan buyback saham perseroan.Cash flow kami masih cukup kuat, jadi [kewajiban dividen] 55% itu tidak akan mengganggu rencana ekspansi kami. Untuk buyback juga sudah disiapkan dari dana internal, tutupnya. (dj)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Rustam-nonaktif

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper