Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yen dan dolar AS terkoreksi terhadap mata uang utama dunia

TOKYO: Yen Jepang dan dolar AS terkoreksi terhadap mata uang utama dunia di tengah spekulasi bank sentral Jepang dan AS yang akan mempertahankan suku bunga mendekati nol persen pekan ini, meski kebijakan moneter tetap dipertahankan ketat. Euro menguat

TOKYO: Yen Jepang dan dolar AS terkoreksi terhadap mata uang utama dunia di tengah spekulasi bank sentral Jepang dan AS yang akan mempertahankan suku bunga mendekati nol persen pekan ini, meski kebijakan moneter tetap dipertahankan ketat. Euro menguat hampir 16 bulan lamanya terhadap dolar AS di tengah prospek Bank Central Eropa yang memberi sinyal bahwa kenaikan suku bunga akan ditempuh untuk menekan laju inflasi. Dolar Australia juga naik ke level tertinggi di tengah naiknya harga emas yang menjadi sumber daya ekspor negeri Kanguru itu, memberikan potensi keuntungan yang tinggi bagi negara."Jepang dan AS merupakan negeri yang tidak dapat menerapkan kebijakan moneter yang ketat, sehingga yen dan dolar akan terus melemah," kata Daisaku Ueno, Presiden Gaitame.com Research Institute Ltd. di Tokyo, satu unit pengelola valuta asing dengan marjin terbesar di Jepang. "Yen akan berlanjut terdepresiasi sampai ekonomi global mengalami pemulihan secara perlahan."Yen terkoreksi ke level 119,75 yen per euro pada pukul 09:08 di Tokyo dari posisi sebelumnya 119,24 yen di New York pekan lalu, atau turun ke level 82,08 yen dari sebelumnya 81.88 yen per dolar AS. Euro diperdagangkan pada level US$1,4593 dari posisi sebelumnya US$1,4561 setelah sempat menyentuh level US$1,4649 per dolar AS pada 21 Apri, level tertinggi sejak Desember 2009.Dolar Australia, yang lebih dikenal dengan sebutan Aussie, menyentuh level US$1,0776, per dolar AS level terkuat sejak dilepas ke pasar pada 1983. Indeks dolar, yang merupakan Intercontinental Exchange Inc. menggunakan jejak greenback terhadap delapan mata uang utama dunia (six trading partners), tergelincir 0,2% ke level 73,982 setelah menyentuh level 73,735 pada 21 April, posisi terendah sejak Agustus 2008.Federal Open Market Committee (FOMC)--forum tertinggi di Federal Reserve--mengumumkan kebijakan indeks dolar yang diambil pada 27 April itu akan dihentikan sementara pada kisaran 0% hingga 0,25%, sebagaimana pendapat 80 ekonom yang disurvei Bloomberg. Sebanyak 50 ekonom yang disurvei Bloomberg bulan lalu berharap Fed akan stabil sejajar dengan portfolio obligasi setelah program belanja negara US$600 miliar berakhir pada Juni."Ada apa dibalik melemahnya dolar adalah sesuatu yang berbeda dengan kebijakan moneter AS, termasuk negara ekonomi maju lainnya kecuali Jepang," kata Ueno dari Gaitame.com. (dj)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Rustam-nonaktif

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper