Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Chandra Asri Petrochemical, nama baru Tri Polyta

JAKARTA: PT Tri Polyta Indonesia Tbk di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai 30 Desember 2010 berubah nama menjadi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.I Gede Nyoman Yetna, Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Riil BEI, dan Abdul Mun'im, Pelaksana harian

JAKARTA: PT Tri Polyta Indonesia Tbk di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai 30 Desember 2010 berubah nama menjadi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.I Gede Nyoman Yetna, Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Riil BEI, dan Abdul Mun'im, Pelaksana harian Kepala Divisi Perdagangan Saham BEI, dalam pengumuman tertulis hari ini menyebutkan bahwa perdagangan efek Chandra Asri di BEI tetap menggunakan kode TPIA.Tri Polyta dan Chandra Asri sepakat untuk menggabungkan usaha yang akan berlaku efektif pada 1 Januari 2011. Proses merger telah mengantongi persetujuan dari rapat umum luar biasa pemegang saham Tri Polyta pada 27 Oktober .Merger Tri Polyta dan Chandra Asri akan menghasilkan kombinasi total pendapatan Rp17triliun-Rp20 triliun pertahun serta total aset US$1,5 miliar.Mengacu pada kinerja per Juni 2010, merger antara Tri Polyta, penghasil 360.000 ton polipropilena per tahun, dan Chandra Asri, produsen propilena, etilena, dan polietilena, nantinya bisa menghasilkan proforma total penjualan Rp 17 triliun-Rp20 triliun per tahun.Polipropilena merupakan bahan baku yang digunakan pada berbagai macam produk konsumsi seperti kemasan makanan, perabot rumah tangga, komponen otomotif, peralatan elektronik dan berbagai aplikasi lainnya.Bahan baku utama untuk memproduksi polipropilena adalah propilena yang merupakan hasil dari proses pemecahan nafta yang dihasilkan oleh Chandra Asri. Chandra Asri mempunyai kapasitas produksi 600.000 ton per tahun dengan berbagai produk kimia yang dihasilkan a.l. etilena, polietilena, propilena, dan hasil sampingan seperti pygas dan C4.Saham TPIA pada penutupan perdagangan hari ini ditutup naik Rp100 atau 2,99% ke level Rp3.450.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper