Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Lunglai di Tengah Fluktuasi Bursa Asia

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,52% atau 30,31 poin di level 5.754,61, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,07% atau 4 poin di posisi 5.788,92.
Karyawan melintas di bawah layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/9/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Karyawan melintas di bawah layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/9/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir perdagangan awal pekan ini, Senin (29/10/2018), di tengah fluktuasi bursa saham Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,52% atau 30,31 poin di level 5.754,61, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,07% atau 4 poin di posisi 5.788,92.

Pada akhir perdagangan Jumat pekan lalu, (26//10/2018), IHSG ditutup melenguat 0,52% atau 29,96 poin ke level 5.784,92. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di level 5.747,03 – 5.814,68.

Dari 610 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 147 saham menguat, 249 saham melemah, dan 214 saham stagnan.

Sebanyak enam dari sembilan indeks sektoran IHSG menetap di wilayah negatif, dipimpin sektor tambang yang melemah 1,8% dan sektor properti yang turun 1,33%.

Di sisi lain, tiga sektor menguat dan menahan pelemahan IHSG lebih lanjut, dipimpin sektor aneka industri yang menguat 0,73%.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang melemah 2,01% menjadi penekan terbesar terhadap pelemahan IHSG hari ini bersama saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang melemah 2,01%.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis 27 ditutup melemah 0,53% atau 2,70 poin ke level 505,44, mengakhiri penguatan dua hari berturut-turut. Pada perdagangan Jumat, indeks Bisnis 27 ditutup menguat 0,95% atau 4,77 poin di level 508,14.

Sebaliknya, indeks saham lain di Asia mayoritas menguat sore ini, di antaranya indeks FTSE Straits Time Singapura (0,32%), FTSE Malay KLCI (0,04%), dan indeks SE Thailand (0,25%).

Sementara itu, indeks Topix ditutup melemah 0,4% atau 6,45 poin ke level 1.589,56, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup melemah 0,16% atau 34,80 poin ke level 21.149,80.

Indeks Shanghai Composite ditutup turun 2,18%, sedangkan indeks CSI 300 melemah 3,05%. Adapun indeks Hang Seng ditutup menguat 0,38%.

Dilansir Reuters, bursa saham Asia berfluktuasi pada perdagangan hari ini di tengah menyebarnya kekhawatiran seputar perlambatan ekonomi China.

Data China selama akhir pekan menggarisbawahi kekhawatiran perlambatan ekonomi karena pertumbuhan laba di perusahaan industrinya melambat untuk bulan kelima berturut-turut pada September menyusul surutnya penjualan bahan baku dan barang-barang manufaktur.

Citibank memproyeksikan pertumbuhan ekonomi riil China melambat menjadi 6,4% pada kuartal keempat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya di tengah tantangan perdagangan dan ketidakpastian domestik. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan 6,8% pada awal tahun.

"Di tengah penurunan indikator, pendapatan industri dan laba secara keseluruhan akan terus melunak," ungkap Citibank, seperti dikutip Reuters.

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

BBCA

-2,01

BBRI

-1,34

UNTR

-2,69

CPIN

-3,18

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

HMSP

+0,77

ASII

+1,01

TCPI

+11,54

TLKM

+0,83

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper