Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Ada Gangguan Pasokan, Harga Tembaga Tak Terdongkrak

Harga tembaga merosot karena para investor menitikberatkan pada dampak dari kenaikan tensi perang dagang antara China dan Amerika Serikat, yang membayangi potensi gangguan pasokan.
Tembaga/Reuters
Tembaga/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga tembaga merosot karena para investor menitikberatkan pada dampak dari kenaikan tensi perang dagang antara China dan Amerika Serikat, yang membayangi potensi gangguan pasokan.

Pada perdagangan Senin (6/8), harga tembaga London Metal Exchange (LME) untuk kontrak teraktif Agustus tercatat turun sekitar 0,45% atau 26,5 poin pada posisi US$6.158,50 per ton. Sebelumnya, pada Jumat (3/8) harga tembaga sempat melonjak 1,09% dari sesi sebelumnya.

Adapun harga tembaga Comex juga mengalami penurunan 1,70 poin atau 0,62% menjadi US$2,74 per pon dan turun 16,69% selama tahun berjalan. Sementara itu, tembaga Shanghai justru rebound 80 poin atau 0,16% menjadi 49.290 yuan per ton dari sesi sebelumnya, dengan penurunan harga sejauh 11,20% selama tahun berjalan.

Indeks logam LME tercatat mengalami penurunan untuk tujuh pekan berturut dalam delapan pekan terakhir di tengah tensi antara China dengan AS yang membawa depresiasi pada yuan an penguatan pada dolar AS.

“Perang dagang merupakan masalah yang dapat terjadi dalam jangka menengah hingga jangka panjang, yang bisa membawa sentimen bearish pada pasar tembaga,” ujar Pu Honggang, analis ITG Futures Ltd., dikutip dari Bloomberg, Senin (6/8/2018).

Pu menegaskan bahwa sesungguhnya dampak tarif tidak akan terlalu berpengaruh pada pasokan logam karena jumlah yang diimpor dari AS sangatlah kecil.

Harga tembaga masih anjlok meskipun ada gangguan pasokan dari penurunan produksi di pertambangan Grasberg milik Freeport-McMoran Inc. di Indonesia pada tahun depan, dan adanya perkembangan mogok kerja di tambang Escondida Chili.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper