Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2018, Kinerja Emiten Telko Tergerus

Sejumlah faktor yang mendera industri telekomunikasi nasional menyebabkan para pemain membukukan rapor merah selama semester I/2018. Pada paruh pertama tahun ini, laba bersih seluruh emiten operator tergerus dalam.
Karyawan XL Axiata melayani pelanggan di Jakarta, Kamis (21/6/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan XL Axiata melayani pelanggan di Jakarta, Kamis (21/6/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah faktor yang mendera industri telekomunikasi nasional menyebabkan para pemain membukukan rapor merah selama semester I/2018. Pada paruh pertama tahun ini, laba bersih seluruh emiten operator tergerus dalam.

Dari laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, penurunan kinerjw paling dalam diderita PT XL Axiata Tbk. yang pada semester I/2018 menderita rugi. Pada periode yang sama, laba bersih PT Indosat Tbk. jeblok 47,5% (yoy), sedangkan laba PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. turun pada laju lebih rendah yaitu 27%. 

Ada beberapa faktor yang memengaruhi kinerja emiten telko pada semester I/2018. Pertama, iklim kompetisi yang semakin ketat. Pelonggaran kompetisi yang diprediksi mulai terjadi pada paruh kedua 2018 pun berlangsung amat lambat.

Kedua, kebijakan pemerintah yang mewajibkan registrasi kartu SIM prabayar. Kebijakan tersebut membuat angka pelanggan prabayar sesungguhnya tiap operator terungkap, dan secara langsung menekan jumlah penjualan kartu isi ulang.

Ketiga, pergeseran sumber pendapatan dari sebelumnya dari voice dan sms, menjadi layanan data. Pergeseran ini terjadi pada laju masif sehingga operator harus melakukan penyesuaian investasi pada lini layanan data dan internet.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini menyampaikan kinerja EXCL pada semester pertama 2018 mencerminkan dinamika industri yang kian kompetitif, dinamika di pasar yang semakin kompetitif, sekaligus perubahan di pasar prabayar karena kebijakan registrasi kartu SIM.

“Meski dihadapkan pada situasi yang menantang, kami masih membukukan pertumbuhan pendapatan pada semester I/2018. Dari performa semester pertama dan dinamika yang terjadi di industri saat ini, kami masih yakin adanya peluang yang lebih baik di semester dua, termasuk jika nanti tarif data yang lebih rasional jadi diberlakukan,” ungkap Dian, Selasa (31/7).

Dian menyampaikan perseroan akan tetap fokus pada pengembangan layanan data melaui strategi dual brand, dan memperkuat investasi untuk jaringan. Dengan strategi tersebut, perseroan optimistis dapat menangkap permintaan layanan data di Indonesia.

Manajemen Indosat menyampaikan aturan baru yang mewajibkan registrasi kartu perdana berdampak pada kinerja perseroan mulai kuartal pertama 2018. Setelah kebijakan tersebut, basis pelanggan emiten dengan sandi ISAT tersebut menurun 22%.

“Situasi ini mempersulit pertumbuhan topline, sehingga pendapatan pada semester I/2018 sebesar Rp11,1 triliun, menurun 27% dibandingkan perioe sama tahun sebelumnya. Akibatnya, EBITDA mengalami penurunan sebesar 48% menjadi Rp3,5 triliun,” jelas perseroan melalui keterangan resmi.

Kendati demikian, perseroan menyebut pada paruh pertama 2018 dpat menekan laju kenaikan biaya sebesar 18%. Kendati basis pelanggan turun, ISAT meyakini peluang bisnis dalam jangka panjang akan lebih terbuka dengan jumlah pengguna yang lebih loyal.

Telkom cenderung lebih mampu mengantisipasi risiko pendapatan yang turun dari dampak kebijakan registrasi kartu prabayar. Laba bersih emiten operator pelat merah tersebut turun pada laju lebih rendah dibandingkan kompetitornya.

Sebagai catatan, sekitar 60% pendapatan emiten dengan kode saham TLKM tersebt disumbangkan oleh entitas anak yaitu PT Telekomunikasi Seluler atau Telkomsel. Basis pelanggan Telkomsel turut tergerus saat pendaftaran kartu prabayar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper