Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kiwoom Sekuritas: Pasar Obligasi Berpotensi Melemah Merespon Pidato Powell

Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan pasar obligasi Kamis (19/7/2018) akan dibuka melemah akibat sentimen negatif dari pernyataan Gubernur The Fed.
Memantau layar surat utang negara/Bisnis
Memantau layar surat utang negara/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan pasar obligasi Kamis (19/7/2018) akan dibuka melemah akibat sentimen negatif dari pernyataan Gubernur The Fed.

Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa pelemahan pasar obligasi saat ini berpotensi akan mendorong harga obligasi kembali seperti pada awal Juli lalu, ketika berada di titik terendahnya. 

Menurutnya, pertanyaannya adalah, apakah ketika berada di titik terendah, Bank Indonesia akan kembali melakukan intervensi seperti yang telah disampaikan sebelumnya agar tidak melewati titik terendahnya? 

"Kurangi sedikit kekhawatiran itu karena hari ini, Bank Indonesia akan melakukan Rapat Dewan Gubernur Indonesia. Para pelaku pasar dan investor tentu akan menunggu langkah langkah, terutama reaksi Bank Indonesia terkait pernyataan Powell kemarin," katanya dalam riset harian, Kamis (19/7/2018).

Kiwoom Sekuritas merekomendasikan untuk wait and see pernyataan Bank Indonesia hari ini. Namun, apabila melihat teknikal analisa, kami merekomendasikan jual secara bertahap untuk mendapatkan harga yang terbaik untuk saat ini.

Pada perdagangan kemarin, total transaksi dan frekuensi turun dibandingkan hari sebelumnya di tengah tengah melemahnya pasar obligasi kemarin. Total transaksi didominasi oleh obligasi berdurasi kurang dari 1 tahun, diikuti dengan 7 – 10 tahun dan 15 – 20 tahun. Sisanya merata disemua tenor hingga 20 tahun. 

Pasar obligasi kemarin pada akhirnya melemah setelah pernyataan Jerome Powell yang hawkish serta yakin akan kembali menaikkan tingkat suku bunga secara bertahap, karena kenaikkan ini merupakan jalan terbaik. 

Hal ini tentu mengindikasikan bahwa Powell akan menaikkan kembali suku bunga sebanyak 2 kali lagi pada tahun ini.

"Hal ini berpeluang mendorong arus capital outflow semakin meningkat, dan membuat rupiah semakin melemah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper