Bisnis.com, JAKARTA -- MNC Sekuritas memperkirakan jumlah penawaran investor dalam lelang Surat Berharga Syariah Negara atau sukuk negara yang digelar pada Selasa (26/6/2018) maksimal hanya Rp10 triliun.
Seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang akan dilelang hari ini adalah seri Surat Perbendaharaan Negara - Syariah (SPN-S) dan Project Based Sukuk (PBS) untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2018.
Target penerbitan adalah senilai Rp4 triliun dengan seri-seri yang akan dilelang sebagai berikut:
SPN-S 01122018 (Diskonto; 1 Desember 2018);
PBS016 (6,25000%; 15 Maret 2020);
PBS002 (5,45000%; 15 Januari 2022);
PBS017 (6,12500%; 15 Oktober 2025);
PBS012 (8,87500%; 15 November 2031);
PBS004 (6,10000%; 15 Februari 2037).
"Kami perkirakan jumlah penawaran yang masuk berkisar Rp5 triliun-Rp10 triliun dengan jumlah penawaran terbesar masih akan didapati pada Surat Perbendaharaan Negara seri SPN-S 01122018 serta PBS016," kata I Made Adi Saputra, fixed income analyst MNC Sekuritas, dalam riset harian yang diterima Bisnis, Selasa (26/6).
Berdasarkan kondisi di pasar sekunder menjelang pelaksanaan lelang, dia memperkirakan tingkat imbal hasil yang akan dimenangkan pada lelang hari ini adalah:
SPN-S 01122018 antara 5,53125 - 5,62500;
PBS016 antara 6,87500 - 6,96875;
PBS002 antara 7,31250 - 7,40625;
PBS017 antara 7,87500 - 7,96875;
PBS012 antara 8,09375 - 8,18750;
PBS004 antara 8,43750 - 8,53125.
Pada 2018, target penerbitan kotor (gross issuance) SBN adalah senilai Rp846,4 triliun. Pada kuartal I/2018, pemerintah telah menerbitkan SBN melalui lelang senilai Rp210,97 triliun, dari 7 kali lelang Surat Utang Negara (SUN) dan 6 kali lelang sukuk.
Sementara itu, pada kuartal II/2018, pemerintah menargetkan penerbitan SBN melalui lelang senilai Rp151,27 triliun dari 5 kali lelang SUN dan 6 kali lelang SBSN.
Pada lelang sebelumnya, pemerintah meraup dana senilai Rp4,36 triliun dari total penawaran yang masuk senilai Rp7,15 triliun.