Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Tersungkur Jelang Libur Panjang Idulfitri

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup merosot hampir 2% pada perdagangan terakhir sebelum libur panjang Idulfitri, Jumat (8/6/2018).
Karyawan beraktivitas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan beraktivitas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks Harga Saham Gabungan ditutup merosot hampir 2% pada perdagangan terakhir sebelum libur panjang Idulfitri, Jumat (8/6/2018). IHSG sekaligus terlempar dari level 6.100 yang baru kembali dibukukan pada akhir perdagangan kemarin.

IHSG ditutup merosot 1,85% atau 113,07 poin di level 5.993,63, setelah mulai tergelincir ke zona merah saat dibuka dengan turun 0,38% atau 23,37 poin di level 6.083,33.

Padahal, pada perdagangan Kamis (7/6/2018), IHSG mampu rebound dan berakhir menguat 0,61% atau 36,98 poin di posisi 6.106,70, level penutupan tertinggi sejak 25 April 2018. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.987,33 – 6.096,66.

Dari 584 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 113 saham menguat, 268 saham melemah, dan 203 saham stagnan.

Berdasarkan data Bloomberg, seluruh sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, dipimpin sektor finansial (-3,03%), infrastruktur (-2,45%), dan konsumer (-1,61%).

Sejumlah saham perbankan menjadi penekan utama atas merosotnya IHSG pada perdagangan hari ini, dengan saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) masing-masing turun 5,76%, 3,16%, dan 3,98% (lihat tabel).

“Pemulihan berkelanjutan terhadap ekuitas Indonesia selama siklus pengetatan tetap menantang,” tutur Joanne Goh, pakar strategi ekuitas regional untuk DBS Group Holdings, seperti dikutip Bloomberg.

Setiap kenaikan sebesar 25 basis poin (bps) dalam suku bunga dapat mengurangi net interest margin dan laba masing-masing sebesar 5 bps dan 1,8%.

Pertumbuhan pinjaman diperkirakan akan tetap lesu mengingat kenaikan suku bunga, yang dapat mengarah pada revisi penurunan laba. DBS merekomendasikan investor untuk selektif pada saham bank-bank Indonesia.

BI lebih lanjut menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (7DRRR) sebesar 25 basis poin (bps) ke level 4,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) tambahan pada Rabu (30/5/2018). Padahal, BI telah menaikkan BI 7DRRR sebesar 25 bps menjadi 4,5% pada pertemuan kebijakan tanggal 17 Mei.

Sementara itu, menurut Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama pelemahan IHSG akibat terbebani sejumlah sentimen.

Dari dalam negeri, paparnya, pelemahan indeks lebih disebabkan adanya profit taking yang terjadi menyambut hari libur yang berkepanjangan.

Seperti diketahui, perdagangan saham pada IHSG akan diliburkan mulai tanggal 11 Juni hingga 19 Juni mendatang, bertepatan dengan Hari Raya Idulfitri 1439 Hijriyah serta jadwal cuti bersama.

“Secara eksternal terkait dengan faktor penurunan berbagai indeks di regional Asia, merespons adanya ketidakpastian pertemuan G7 di Ottawa akibat masing-masing negara masih saling menerapkan kenaikan tarif impor yang berujung pada sentimen perang dagang,” lanjut Nafan kepada Bisnis.com.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup anjlok 2,98% atau 15,90 poin di level 517,31, setelah mulai tergelincir ke zona merah saat dibuka dengan turun 0,68% atau 3,64 poin di level 529,57.

Padahal, pada perdagangan Kamis (7/6), indeks Bisnis-27 mampu rebounddan berakhir menguat 0,61% atau 3,22 poin di posisi 533,21.

Asia Memerah

Indeks saham lainnya di Asia Tenggara juga bergerak negatif, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (-1,05%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,42%), indeks PSEi Filipina (-0,80%), dan indeks SE Thailand (-0,30%).

Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing berakhir turun 0,42% dan 0,56%, indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,77%, dan indeks Hang Seng Hong Kong melorot 1,76%. Di China, indeks Shanghai Composite dan indeks CSI 300 masing-masing ikut melorot 1,36% dan 1,34%.

Dilansir dari Bloomberg, bursa saham Asia melemah saat fokus investor beralih pada KTT G7 di Quebec, Kanada yang akan memperlihatkan pandangan Amerika Serikat (AS) dan sejumlah mitra dagangnya.

Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,9% ke posisi 174,67 pada pukul 4.35 sore waktu Hong Kong. Indeks saham acuan di kawasan Asia terpantau memerah sore ini.

“Bursa Asia telah membuat beberapa penguatan baru-baru ini,” ujar John Teja, Direktur PT Ciptadana Sekuritas Asia di Jakarta, seperti dikutip Bloomberg.

“Investor memutuskan untuk merealisasikan beberapa penguatan sementara menantikan perkembangan selanjutnya terkait perdagangan dari pertemuan G7 pekan ini serta pertemuan The Fed pekan depan,” tambahnya.

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

BMRI

-5,76

BBCA

-3,16

TLKM

-4,24

BBRI

-3,98

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

TPIA

+5,45

TOWR

+8,70

AMRT

+7,09

TKIM

+3,86

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper