Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Bursa Asia Tertekan, IHSG Ditutup Melemah 0,94%

IHSG ditutup melemah 0,94% atau 52,27 poin di level 6.011,05, setelah dibuka dengan pelemahan 0,51% atau 30,89 poin di level 6.037,43.
Karyawan beraktivitas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan beraktivitas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (30/5/2018).

IHSG ditutup melemah 0,94% atau 52,27 poin di level 6.011,05, setelah dibuka dengan pelemahan 0,51% atau 30,89 poin di level 6.037,43.

Adapun pada perdagangan terakhir sebelum libur Hari Raya Waisak, Senin (28/5), IHSG ditutup menguat 1,55% atau 92,58 poin ke level 6.068,32.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 6.001,80 – 6.095,83. Dari 584 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 162 saham menguat, 228 saham melemah, dan 194 saham stagnan.

Berdasarkan data Bloomberg, delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, dengan tekanan terbesar dari sektor aneka industry yang melemah 2,01%, disusul sektor infrastruktur yang turun 1,85%.

Adapun hanya sektor tambang yang menguat sebesar 0,26% dan menahan pelemahan IHSG lebih lanjut.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup melemah 1,26% atau 6,70 poin ke level 525,83, setelah dibuka turun 0,84% atau 4,47 poin ke level 5.28,05.

Indeks saham lain di Asia Tenggara terpantau melemah, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (-2,08%), indeks FTSE Malay KLCI (-3,18%), indeks SE Thailand (-1,07%), dan indeks PSEi Filipina (-1,74%).

Mayoritas indeks lain di Asia juga melemah, dengan indeks Topix turun 1,46%, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong melemah 1,40%, dan indeks Kospi Korea Selatan melemah 1,96%.

Bursa saham Asia memperpanjang aksi jual global pada karena krisis politik Italia berimbas ke pasar finansial, menjatuhkan euro ke level terendah dalam 10 bulan, mendorong kenaikan suku bnga di Italia, sehingga investor berlari ke aset yang lebih aman seperti obligasi pemerintah AS.

Dilansir Reuters, investor khawatir bahwa pemilihan ulang negara dengan ekonomi terbesar ketiga di zona euro tersebut dapat menjadi referendum de-facto pada keanggotaan Italia di Uni Eropa.

"Arah gerak imbal hasil obligasi jangka pendek Italia yang melonjak membuat Anda berpikir risiko default mungkin terjadi. Ini menceritakan situasi yang buruk," kata Makoto Noji, analis senior di SMBC Nikko Securities, seperti dikutip Reuters.

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

BBRI

-3,38

TLKM

-2,44

ASII

-2,44

BMRI

-1,69

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

KAEF

+24,63

UNTR

+1,94

BBNI

+0,87

PTBA

+3,28

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper