Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2018, Volume Penjualan Semen Indonesia (SMGR) Hanya Tumbuh 1,14%

Volume penjualan domestik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. sepanjang kuartal I/2018 hanya tumbuh tipis secara tahunan.
Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia Tbk  Agung Wiharto (dari kiri), Direktur Agung Yunanto, Plt Direktur Utama Johan Samudra, Direktur Utama PT Semen Gresik Gatot Kustyadji, dan Direktur PT Semen Indonesia Tbk  Ahyanizzaman meluncurkan produk semen baru dengan merek Maxstrength Cement, di Jakarta,  Rabu (30/8)./JIBI-Dedi Gunawan
Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia Tbk Agung Wiharto (dari kiri), Direktur Agung Yunanto, Plt Direktur Utama Johan Samudra, Direktur Utama PT Semen Gresik Gatot Kustyadji, dan Direktur PT Semen Indonesia Tbk Ahyanizzaman meluncurkan produk semen baru dengan merek Maxstrength Cement, di Jakarta, Rabu (30/8)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com,JAKARTA— Volume penjualan domestik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. sepanjang kuartal I/2018 hanya tumbuh tipis secara tahunan.

Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Agung Wiharto menjelaskan bahwa volume penjualan domestik perseroan sebesar 2,07 juta ton pada Maret 2018. Dengan demikian, total volume penjualan pada triwulan pertama tahun ini sebesar 6,18 juta ton.

Pencapaian penjualan domestik Semen Indonesia pada kuartal I/2018 tumbuh 1,14% secara tahunan. Tercatat, perseroan mengantongi total volume penjualan domestik 6,11 juta ton pada periode yang sama tahun lalu.

Kendati demikian, Agung menyebut terjadi kenaikan tahunan pada volume ekspor semen Maret 2018. Tercatat, penjualan semen keluar negeri naik 5,8% secara year on year menjadi 289 ribu ton.

Dia mengatakan perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi rendahnya pertumbuhan penjualan. Salah satunya dengan melakukan penyesuaian harga.

Langkah tersebut, sambungnya, ditempuh sebagai kompensasi kenaikan biaya energi termasuk harga batu bara yang terus melonjak.

“Kita lakukan penyesuaian harga secara bertahap di seluruh Indonesia sejak Januari 2018,” ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (12/4).

Dia menyarankan agar tidak ada semen impor yang masuk Indonesia. Pasalnya, masih terjadi kelebihan pasokan semen sampai saat ini.

Berdasarkan laporan keuangan 2017, Emiten berkode saham SMGR itu mengantongi pendapatan Rp27,81 triliun. Jumlah tersebut naik tipis atau 6,42% dari pencapaian 2016 Rp26,13 triliun.

Kenaikan pendapatan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan beban pokok pendapatan perseroan pada 2017. Tercatat, beban pokok pendapatan SMGR naik 22% dari Rp16,27 triliun pada 2016 menjadi Rp19,85 triliun pada 2017.

Dengan demikian, SMGR membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk Rp2,01 triliun pada 2017. Pencapaian tersebut turun 55,53% dari tahun sebelumnya senilai Rp4,52 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper