Bisnis.com, JAKARTA — PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. mendapatkan total kontrak baru Rp2,01 triliun dari pemerintah Aljazair untuk pengerjaan sejumlah proyek di negara tersebut.
Direktur Utama Wijaya Karya Bintang Perbowo mengatakan perseroan baru saja meneken kontrak kerja sama senilai Rp550 miliar dengan Badan Nasional Modernisasi dan Pengembangan Perumahan Aljazair. Emiten berkode saham WIKA itu akan membangun 1.400 rumah di Algiers.
Secara rinci, dia memaparkan bahwa WIKA akan membangun 1.000 unit rumah di daerah Soudania, Aljazair dan 400 unit di El Harach, Aljazair. Pengerjaan akan dimulai pada Juni 2018 dan ditargetkan selesai September 2020.
Bintang menjelaskan bahwa WIKA juga tengah membangun sekitar 4.000 unit rumah dengan total nilai kontrak Rp1,5 triliun di Aljazair. Dengan demikian, total nilai kontrak yang didapatkan dari pemerintah di negara tersebut mencapai Rp2,01 triliun.
“WIKA ditunjuk langsung melalui short list kandidat pembangunan proyek tersebut di Kementerian Perumahan Aljazair,” ujarnya dalam siaran pers akhir pekan lalu.
Dia menambahkan bahwa saat ini WIKA membidik pengembangan bisnis di luar negeri. Negara yang menjadi sasaran yakni mereka yang sedang membutuhkan pembangunan infrastruktur seperti Afrika, Timur Tengah, dan Asia Pasifik.
Sebagai catatan, target nilai kontrak offshore WIKA pada 2018 mencapai Rp3,8 triliun. Dengan demikian, total order book pada tahun ini diperkirakan mencapai Rp6,3 triliun.
Direktur Operasi III Wijaya Karya Destiawan Soewardjono sebelumnya mengungkapkan perseroan berhasil mengantongi kontrak baru dari luar negeri mencapai Rp1,8 triliun pada 2017. Jumlah tersebut berasal dari dari Aljazair Rp1,5t triliun dan sisanya dari Timor Leste.
Pihaknya optimistis dengan target kontrak baru luar negeri yang dipasang tahun ini. Pasalnya, pasar logement di Aljazair masih senilai Rp25 triliun.