Bisnis.com, JAKARTA—Kontraktor pelat merah, PT Adhi Karya (Persero) Tbk., membukukan pertumbuhan pendapatan 36,98% secara year on year pada 2017.
Berdasarkan laporan keuangan 2017 yang dipublikasi, Selasa (13/3), Adhi Karya membukukan pendapatan Rp15,15 triliun pada 2017. Jumlah tersebut naik 36,98% dari pencapaian 2016 Rp11,06 triliun.
Akan tetapi, beban pokok pendapatan emiten berkode saham ADHI juga meningkat pada 2017. Pos pengeluaran tersebut naik dari Rp9,94 triliun pada 2016 menjadi Rp13,09 triliun tahun lalu.
Tercatat, beban usaha ADHI juga naik secara year on year pada tahun lalu. Jumlah beban usaha perseroan naik dari Rp455,97 miliar menjadi Rp581,07 miliar.
Kendati demikian, perseroan berhasil mengamankan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk pada 2017. Tercatat, laba bersih ADHI naik 64,43% dari Rp313,45 miliar menjadi Rp515,41 miliar.
Dengan demikian, laba per saham dasar ADHI tercatat naik dari Rp88,03 pada 2016 menjadi Rp144,75 pada tahun lalu.
Berdasarkan data Bloomberg, harga saham ADHI bergerak dengan tren positif sepanjang periode berjalan 2018. Sampai dengan perdagangan, Senin (12/3), harga saham tumbuh 26,26%.
Pekan lalu, pergerakan saham ADHI mendapatkan katalis positif dengan masuknya pembayaran progres pengerjaanlight rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. Kontraktor pelat merah itu menerima dana segar Rp3,42 triliun dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk pembayaran tahap pertama.