Bisnis.com, JAKARTA--Jelang pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika, harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin, Selasa (30/1/2018) masih cenderung bergerak mengalami penurunan sehingga mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil.
I Made Adi Saputra, fixed income analyst MNC Sekuritas, mengatakan bahwa kenaikan imbal hasil pada perdagangan kemarin juga masih didorong oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika di tengah mata uang regional juga mengalami pelemahan.
Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 2 - 15 bps. Imbal hasil SUN tenor pendek (1-4 tahun) naik berkisar antara 3 - 5 bps dengan harga turun hingga sebesar 15 bps. Berikut perubahan imbal hasil dan harga seri-seri acuan kemarin:
FR63.. 5.809% 4.48 bps, harga -20.1 bps
FR64.. 6.335% 5.24 bps, harga -38.9 bps
FR65.. 6.772% 4.17 bps, harga -39.1 bps
FR75.. 7.108% 1.68 bps, harga -18.5 bps
Adapun secara teknikal, dalam jangka pendek harga SUN masih mengalami tren penurunan.
"Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga SUN masih akan cenderung mengalami penurunan didukung oleh faktor teknikal maupun surat utang global yang masih mengalami kenaikan imbal hasil walaupun sudah mulai terbatas. Pelaku pasar masih akan mencermati hasil FOMC serta meeting terakhir yellen sebelum pensiun," ungkapnya dalam riset harian, Rabu (31/1/2018).
Sejumlah seri rekomendatif hari ini yakni FR0069, FR0053, FR0061, FR0073, FR0058, FR0074, FR0068, FR0072.
Di pasar global, imbal hasil seri-seri acuan juga mengalami peningkatan:
UST 10Y.. 2.724% 0.025 bps
UST 30Y.. 2.976% 0.027 bps
Gilt 10Y.. 1.462% 0.003 bps
Bund 10Y.. 0.691% 0.006 bps
Volume SUN senilai Rp17,76 triliun dari 35 seri, nilai seri acuan sebesar Rp7,59 triliun. Volume PBS senilai Rp1,50 triliun dari 6 seri. Volume Corp Bond senilai Rp874,8 miliar dari 29 seri.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat kemarin kembali mengalami pelemahaan sebesar 68 pts atau 0,50% ke level 13434 setelah bergerak di kisaran 13374 - 13442.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
