Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Samindo Resources (MYOH) Catatkan Pertumbuhan Produksi Overburden Removal 7,4%

Emiten jasa pertambangan batu bara, PT Samindo Resources Tbk. (MYOH) mencatatkan pertumbuhan volume produksi lapisan tanah penutup atau overburden removal sebanyak 7,4% pada tahun lalu.
CEO/Presdir PT Samindo Resources Tbk. Kim Jung Gyun./Bisnis
CEO/Presdir PT Samindo Resources Tbk. Kim Jung Gyun./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten jasa pertambangan batu bara, PT Samindo Resources Tbk. (MYOH) mencatatkan pertumbuhan volume produksi lapisan tanah penutup atau overburden removal sebanyak 7,4% pada tahun lalu.

Ahmad Zaki Natsir, Investor Relation PT Samindo Resources Tbk. mengungkapkan perseroan menutup tahun 2017 dengan kinerja operasional yang sangat baik. Dia mengungkapkan aktifitas pemindahan lapisan tanah penutup (overburden removal) yang merupakan sumber pendapatan utama perseroan tercatat tumbuh sebesar 7.4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Naiknya volume batuan penutup perseroan di tahun 2017 juga berarti jumlah batuan penutup yang berhasil diangkut perseroan melebihi target yang telah ditetapkan di awal,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (23/1/2018).

Dia menambahkan total batuan penutup yang berhasil diangkut perseroan selama tahun 2017 mencapai 51.6 juta bank meter kubik (bank cubic meter/BCM). Dari jumlah itu, produksi overburden removal dari tambang Kideco tumbuh 2,5% menjadi 49 juta BCM.

Selain tambang Kideco, proyek di tambang Bayan juga mencatatkan volume overburden removal sebanyak 2,5 juta BCM. Pencapaian ini, lanjutnya, menjadi sangat luar biasa karena sepanjang tahun lalu ada berbagai kendala berpotensi menjadi penghambat kegiatan pemindahan batuan penutup.

“Curah hujan yang sangat tinggi selama tahun 2017 merupakan tantangan terbesar yang harus dihadapi. Selain terhentinya kegiatan operasi pada saat hujan, timbunan lumpur di dalam pit juga otomatis meningkat sehingga sering beberapa alat berat harus dialokasikan untuk memindahkan lumpur,” ujarnya.

Kendati demikian, Zaki menilai anak usah perseroan yakni PT SIMS Jaya Kaltim (SIMS) yang bertanggung jawab atas aktivitas pemindahan batuan penutup melakukan pengelolaan alat-alat dengan sangat baik selama 2017.

Padahal, perseroan memilki dua kontrak aktif yakni Kideco dan kontrak baru SIMS dengan Bayan group yang telah dimulai sejak pertengahan tahun lalu. Oleh karena itu, sebagian alat-alat berat juga harus dialokasikan di proyek Bayan. Sementara sepanjang tahun lalu tidak ada penambahan alat-alat.

“Ini adalah salah satu bukti kehandalan dari anak-anak usaha kami dalam penyediaan jasa pertambangan batubara. Kami menghadapi situasi yang sulit sepanjang tahun 2017 dengan permasalahan cuaca dan keterbatasan peralatan, tapi dengan pengalaman panjang dan kerja keras, SIMS berhasil menutup tahun 2017 dengan sangat baik,” katanya.

Pada tahun ini, perseroan menargetkan volume overburden removal dari tambang Kideco bisa mencapai 48,5 juta BCM. Sementara untuk proyek Bayan, overburden removal ditargetkan bisa mencapai 5,8 juta BCM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper