Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mantap menetap di atas level 6.500 pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (22/1/2018).
IHSG menguat 0,32% atau 20,73 poin ke level 6.511,63 di akhir sesi I. Pagi tadi IHSG dibuka dengan kenaikan 0,07% atau 4,49 poin di level 6.495,38, setelah pada Jumat (19/1) berakhir menguat 0,28% atau 18,23 poin di posisi 6.490,90.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 6.484,12 - 6.524,18.
Sebanyak 191 saham menguat, 127 saham melemah, dan 253 saham stagnan dari 571 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan support utama sektor tambang (+2,66%) dan pertanian (+0,98%). Adapun empat sektor lainnya bergerak di zona negatif, dipimpin sektor aneka industri yang melemah 0,72%.
PT MNC Sekuritas menilai kondisi pasar dalam negeri mendukung untuk kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), tapi investor masih perlu mewaspadai kondisi-kondisi global yang dapat mengakibatkan capital outflow.
Head of Institution Research MNC Sekuritas Thendra Crisnanda berpendapat kondisi ekonomi Indonesia sedang berada di persimpangan, dipengaruhi faktor dari luar maupun dalam negeri.
"IHSG terus mencatatkan rekor terbaru tetapi investor perlu mencermati capital outflow investor asing di Bursa Indonesia, serta pengetatan moneter global," jelasnya melalui keterangan resmi hari ini.
Sementara itu, pergerakan mayoritas indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau menguat siang ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,08%), indeks PSEi Filipina (+0,55%), dan indeks SE Thailand (+0,27%). Adapun indeks FTSE Malay KLCI turun 0,09%.