Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pekan Depan, IHSG Bidik Level 6.580

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mencapai level 6.580 sekaligus mencatatkan rekor tertinggi pada pekan depan seiring dengan potensi berlanjutnya tren capital inflow.
Papan pergerakkan Indeks Harga Saham Gabungan/Bisnis.com
Papan pergerakkan Indeks Harga Saham Gabungan/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mencapai level 6.580 sekaligus mencatatkan rekor tertinggi pada pekan depan seiring dengan potensi berlanjutnya tren capital inflow.

Pada penutupan perdagangan Jumat (19/1/2018), IHSG menguat 18,23 poin atau 0,28% menuju 6.490,89. Harga meningkat 5 sesi beruntun dan mencatatkan peningkatan 2,13% secara year to date (ytd).

Hari ini, investor asing mencatatkan net sell Rp899,55 miliar. Aksi itu membuat catatan net buy nasabah non residen mencapai Rp3,61 sepanjang 2018, naik 38,51% dari pekan sebelumnya senilai Rp2,61 triliun.

Catatan net buy investor asing mencapai puncaknya per Rabu (17/1/2018) senilai Rp4,81 triliun. Namun, menjelang akhir pekan mereka cenderung melakukan aksi jual.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menyampaikan, penguatan IHSG yang menembus rekor tertinggi baru ditopang sejumlah sentimen internal yaitu keputusan Bank Indonesia memertahankan 7 days repo rate (7DDR) di level 4,25%.

Surplus neraca perdagangan sepanjang 2017 juga menembus US$11,84 miliar, atau level tertinggi dalam 3 tahun terakhir. Selain itu, berbagai kebijakan pemerintah dinilai akomodatif bagi pelaku pasar, seperti pematangan Holding BUMN sektor minyak dan gas (migas).

“Berbagai katalis positif domestik membuat capital infow meningkat. Pelaku pasar mengganggap IHSG masih dalam periode bullish, sehingga kembali menembus rekor baru,” tuturnya saat dihubungi Bisnis.com, Jumat (19/1).

Dari sisi eksternal, penguatan IHSG didukung masih memanasnya harga komoditas energi dan proyeksi perbaikan ekonomi global. PDB China periode 2017 misalnya, mencapai level 6,8% atau lebih tinggi dari ekspektasi 6,7%.

Nafan menyampaikan, tren pembelian investor asing masih memayungi IHSG pada pekan depan. Di samping itu, fundamental perekonomian dan kondisi politik yang stabil turut mendukung selera pasar.

Pekan depan, dia memprediksi IHSG dapat menguat menuju resistan 6.580, dan bila menembus berpeluang menuju 6.666. Adapun level support kuat ialah 6.360.

Menurutnya, sentimen eksternal menjadi perhatian utama pelaku pasar seiring dengan minimnya agenda domestik. Sejumlah agenda utama global pada pekan depan ialah rapat Bank of Japan (BOJ) soal keputusan suku bunga, hasil pertemuan G20, dan rilis data PDB AS kuartal IV/2017.

Sejumlah sektor saham yang dapat diperhatikan investor ialah industri dasar, infrastruktur dan konstruksi, serta aneka industri. Sektor pertambangan juga bisa menjadi pilihan bila mengalami koreksi, karena berpotensi menanjak dalam jangka panjang.

Dalam pekan ini, lima saham utama pendorong IHSG ialah HMSP (naik 3,66%), PGAS 32,02%, BBRI 2,26%, INKP 22,32%, dan ASII 2,14%. Adapun, lima saham penekan utama ialah ISAT (turun -7,92%), CMPP (-22,88%), ICBP (-1,69%), ADRO (-2,24%), dan BMRI (-0,31%).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper