Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Melemah Hari Kedua

Harga batu bara memperpanjang pelemahannya pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Rabu (8/11/2017), sejalan dengan berlanjutnya pelemahan harga minyak mentah dunia.
Tambang batu bara./Bloomberg-Luke Sharrett
Tambang batu bara./Bloomberg-Luke Sharrett

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara memperpanjang pelemahannya pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Rabu (8/11/2017), sejalan dengan berlanjutnya pelemahan harga minyak mentah dunia.

Pada perdagangan Rabu, harga batu bara untuk kontrak Januari 2018, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, ditutup melemah 0,60% atau 0,55 poin di US$91,20/metrik ton.

Adapun pada perdagangan Selasa (7/11), harga batu bara kontrak Januari 2018 berakhir turun 0,49% atau 0,45 poin di posisi 91,75.

Sementara itu, harga minyak mentah berakhir melemah pada perdagangan Rabu akibat terbebani kenaikan tajam pasokan AS, meskipun penutupan platform di Teluk Meksiko sempat menyebabkan harga melonjak.

Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember 2017 melemah 0,7% atau 0,39 poin di level US$56,81 per barel di New York Mercantile Exchange, setelah naik ke level tertinggi intraday di US$57,92 per barel.

Adapun minyak Brent untuk pengiriman Januari 2018 turun 0,20 poin di level US$63,49 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London.

Dilansir Bloomberg, beberapa platform di Teluk Meksiko menghentikan operasinya setelah Royal Dutch Shell Plc menutup platform Enchilada-Salsa karena kebakaran yang menyebabkan terhentinya pasokan 81.000 barel per hari dari platform tersebut.

Shell juga menutup platform Auger-nya, sementara Anadarko Petroleum Corp. menutup lapangan Conger di dekatnya. ConocoPhillips dan Hess Corp. juga menutup platform, menurut informasi dari Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan AS yang dikutip Bloomberg.

Walaupun penutupan tersebut menyebabkan penurunan pasokan, laporan pemerintah AS yang menunjukkan stok minyak mentah tiba-tiba meningkat pekan lalu, permintaan luar negeri menyusut dan output AS mencapai rekor tertinggi.

Stok minyak mentah naik menjadi 457,1 juta barel pekan lalu, sementara persediaan di pusat jaringan Cushing, Oklahoma, naik 720.000 barel ke tingkat tertinggi sejak Mei, menurut data Energy Information Administration.

Ekspor minyak turun 1,26 juta barel per hari, sedangkan stok bensin turun ke level terendah sejak November 2014.

"Kami mendapatkan fluktuasi harga liar di sini. Antara angka produksi dalam negeri dan jumlah minyak mentah, itu adalah laporan bearish," kata Bob Yawger, direktur divisi berjangka di Mizuho Securities USA Inc, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (9/11/2017).

Sementara itu, siring dengan akan dimulainya agenda pertemuan OPEC pada 30 November mendatang, Citigroup Inc. memperingatkan bahwa pelaku pasar masih mungkin mendapat hasil yang mengecewakan dari pertemuan tersebut.

OPEC sebelumnya mengungkapkan bahwa output shale AS akan terus tumbuh dan masih belum maksimal sampai pertengahan dekade berikutnya.

Pada sisi lain, ConocoPhillips mengumumkan kenaikan 22% pada anggaran pengeboran tahun depan, sinyal terakhir bahwa output AS mungkin tidak akan surut dalam waktu dekat.

Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2018 di bursa Rotterdam

Tanggal                                    

US$/MT

8 November

91,20

(-0,60%)

7 November

91,75

(-0,49%)

6 November

92,20

(+0,99%)

3 November

91,30

(-1,67%)

2 November

92,85

(-0,32%)

 

 

  

 

 

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper