Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2018, KAI Rancang Tawarkan Obligasi Rp3 Triliun

PT Kereta Api Indonesia tidak menutup kemungkinan kembali menawarkan obligasi sekitar Rp3 triliun tahun depan.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro/Antara-Aditya Pradana Putra
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro/Antara-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia tidak menutup kemungkinan kembali menawarkan obligasi sekitar Rp3 triliun tahun depan dengan melihat adanya kelebihan permintaan (oversubscribe) terhadap penawaran obligasi tahap pertama yang telah direalisasikan.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro mengatakan obligasi tahap pertama yang ditawarkan oleh perusahaan mengalami kelebihan permintaan sekitar 2,5 kali atau dengan nilai sekitar Rp5 triliun.

Perusahaan maksimal akan menyerap dana hasil penawaran obligasi tahap pertama sebesar Rp2 triliun. Sementara penerbitan obligasi sebesar Rp2 triliun pada akhir November 2017.

“Bisa saja [obligasi tahap kedua bisa Rp3 triliun dengan melihat oversubscribe sekarang],” kata Edi, Jakarta pada Senin (6/11/2017).

Dia mengaku masih perlu melihat minat pasar terhadap surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan. Adapun terkait dengan waktu pasti penerbitan obligasi tahap selanjutnya, dia juga perlu melihat kebutuhan perusahaan. Penerbitan obligasi tahun depan belum ditentukan apakah pada semester pertama atau kedua.

“[Waktu penerbitan selanjutnya] Kita lihat, kalau ini berjalan mulus, kebutuhan kita seperti apa ya kita bisa tambah,” kata Edi.

Dia menambahkan perusahaan masih membutuhkan dana untuk melakukan peremajaan sarana moda transportasi berbasis rel yang telah berusia lebih dari 30 tahun.

Peremajaan sarana, lanjutnya, tidak akan menambah pendapatan lantaran kereta-kereta yang telah berusia di atas 30 tahun hanya diganti. Saat ini, ungkapnya, sekitar 51% kereta yang ada sudah berusia antara 30-50 tahun.

Oleh karena itu, paparnya, kemungkinan obligasi selanjutnya yang akan ditawarkan juga salah satunya untuk melakukan peremajaan sarana kereta.

“Kebutuhannya banyak sekali, seperti peremajaan. Peremajaan itu tidak menambah revenue karena kita me-replace. Masyarakat berhak mendapatkan pelayanan yang bagus, padahal keretanya sudah 30 tahun ke atas, tua-tua ini,” ucap Edi.

Obligasi pertama KAI akan diterbitkan dalam dua seri, yakni Seri A tenor 5 tahun dan Seri B tenor 7 tahun. Belum diputuskan berapa alokasi masing-masing tenor, tetapi totalnya mencapai Rp2 triliun.

Indikasi kupon per tahun untuk kedua seri tersebut adalah 7,25%-8,00% untuk Seri A dan 7,50%-8,35% untuk Seri B. Tawaran kupon tersebut sesuai dengan peringkat yang dikantongi perseroan dari Pefindo, yakni idAAA dengan outlook stabil.

Sebesar 55% dari dana hasil penerbitan obligasi ini akan dimanfaatkan untuk penyelesaian proyek kereta Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, selebihnya untuk pengadaan kereta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper