Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SUN Tenor 10 Tahun Berpotensi Rebound, Ini Alasannya

Analis obligasi menilai tanda-tanda pelemahan harga obligasi, khususnya surat utang negara di pasar sekunder masih ada, tetapi ruang pelemahan untuk obligasi 10 tahun sudah sangat terbatas, sehingga berpotensi adanya rebound.
Memantau layar surat utang negara/Bisnis
Memantau layar surat utang negara/Bisnis


Bisnis.com, JAKARTA - Analis obligasi menilai tanda-tanda pelemahan harga obligasi, khususnya surat utang negara di pasar sekunder masih ada, tetapi ruang pelemahan untuk obligasi 10 tahun sudah sangat terbatas, sehingga berpotensi adanya rebound.

Maximilianus Nico Demus, kepala divisi riset Indomitra Sekuritas, mengatakan bahwa berbeda dengan tenor 10 tahun, obligasi 20 tahun masih memiliki ruang untuk pelemahan.

"Namun pada kenyataannya pergerakan harga masih dalam range 25 – 50bps, sehingga dapat dikatakan belum menunjukkan arah konsistensi yang jelas," tulisnya dalam riset harian, Kamis (19/10/2017).

Nico menilai, dalam sepekan terakhir, transaksi obligasi rata-rata hampir aktif disemua tahun, ini memberikan tanda bahwa pelaku pasar dan investor sedang meracik ulang investasi portofolio untuk tahun depan.

"Total transaksi dan frekuensi sudah berada di jalur yang benar, hanya saja para pelaku pasar dan investor masih menunggu beberapa hal data ekonomi untuk sebuah kepastian," tulisnya.

Terkait perdagangan kemarin, Rabu (19/10/2017), Nico menilai perubahan harga kemarin tidak terlalu signifikan meskipun ada pelemahan. Pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka melemah dengan potensi melemah terbatas.

"Keterbatasan ini datang dari adanya RDGI pada hari ini, yang menurut kami tidak akan mengubah BI RR. Namun, pandangannya akan perekonomian akan menjadi tolak ukur rencana BI kedepannya," tulisnya.

Disertai dengan GDP dari China, kedua hal ini penting mengingat hal ini merupakan korelasi positif terhadap Indonesia. Fokus pekan depan adalah adanya ECB Meeting, yang juga patut di tunggu khususnya pandangan untuk tahun depan.

"Kami masih merekomendasikan hold, dengan potensi jual atau beli apabila pergerakan harga melewati lebih dari 50bps, khususnya setelah RDGI usai," tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper