Bisnis.com, JAKARTA—Kendati rentan mengalami koreksi jelang rapat Federal Reserve pada Rabu (20/9/2017), proyeksi harga emas sepekan ini masih masih bullish. Harga diperkirakan bergerak di dalam rentang US$1.339,90—US$1.315,88 per troy ounce.
Pada perdagangan Senin (18/9/2017) pukul 10.27 WIB, harga emas spot turun 2,29 poin atau 0,17% menuju US$1.317,89 per troy ounce. Meski menurun dalam 2 perdagangan beruntun, emas masih tumbuh 14,86% sepanjang 2017.
Asia Trade Point Futures dalam publikasi risetnya, Senin (18/9/2017), menyampaikan fokus pelaku pasar yang tertuju pada pertemuan Bank Sentral utama dunia tampaknya meredupkan kilau emas pada sesi perdagangan pekan lalu.
Pada pekan ini, fokus pelaku pasar kembali akan tertuju pada pertemuan FOMC atau The Federal Open Market Committe. FOMC ini diharapkan dapat memberikan sinyal kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Desember mendatang.
Menurut survei yang dilakukan investing, probabilitas kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Desember mendatang menurut pelaku pasar sebesar 50%.
Sementara aksi provokasi Korea Utara yang kembali meluncurkan misilnya, tampaknya diabaikan oleh pelaku pasar. Selain FOMC, agenda ekonomi AS yang diperhatikan pasar ialah US Building Permits pada Selasa (19/9/2017) pukul 19.30 WIB.
“Adapun hasil FOMC akan keluar pada Kamis (21/9/2017) pukul 01.00 WIB,” papar tim analis ATPF.
Rentang harga emas XAU-USD ialah US$1.339,90—US$1.315,88 per troy ounce dengan tren bullish.