Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara ditutup melemah pada akhir perdagangan Kamis (7/9/2017).
Pada perdagangan Kamis, harga batu bara untuk kontrak Januari 2018, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, ditutup turun 0,18% atau 0,15 poin di US$84,65/metrik ton.
Walaupun melemah, harga batu bara kontrak masih berada di kisaran level tertingginya dalam sekitar empat tahun terakhir.
Pada perdagangan Rabu (6/9), harga batu bara kontrak Januari 2018 ditutup turun tipis 0,06% atau 0,05 poin ke level US$84,80 per metrik ton.
Sejalan dengan batu bara, harga minyak mentah WTI berakhir melemah tipis, di tengah keraguan pasar mengenai kembali bangkitnya aktivitas penyulingan pasca Badai Harvey.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober ditutup turun 7 sen di US$49,09 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan mencapai sekitar 5% di atas pergerakan rata-rata dalam 100 hari.
Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman November berakhir naik 29 sen di US$54,49 per barel, di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.
Meskipun turun, harga minyak WTI tetap berada di kisaran level tertingginya dalam empat pekan setelah kembalinya aktivitas sejumlah di Pantai Teluk Texas mendorong reli sekitar 7% dalam empat hari.
Sementara jutaan barel kapasitas bahan bakar telah dipulihkan, masih ada ketidakpastian mengenai kembalinya aktivitas beberapa pabrik. Pada saat yang sama, laporan pemerintah yang menunjukkan lonjakan stok minyak mentah AS tidak banyak direspon pasar.
Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2018 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
7 September | 85,65 (-0,18%) |
6 September | 84,80 (-0,06%) |
5 September | 84,85 (+1,13%) |
Sumber: Bloomberg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
