Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Respon Ancaman Korut, Wall Street Memerah

Pergerakan sejumlah indeks saham acuan di Wall Street berakhir di posisi lebih rendah pada perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), tertekan oleh aksi jual investor setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersumpah akan merespon secara agresif ancaman apapun dari Korea Utara.
Bursa saham AS/Reuters
Bursa saham AS/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan sejumlah indeks saham acuan di Wall Street berakhir di posisi lebih rendah pada perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), tertekan oleh aksi jual investor setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersumpah akan merespon secara agresif ancaman apapun dari Korea Utara.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,15% atau 33,08 poin di 22.085,34. Pelemahan Dow Jones pada perdagangan kemarin sekaligus mengakhiri reli penutupan tertinggi yang dibukukan 9 hari berturut-turut sebelumnya.

Adapun indeks Nasdaq Composite melemah 0,21% atau 13,31 poin di level 6.370,46, sedangkan indeks S&P 500 berakhir turun 0,24% atau 5,99 poin di posisi 2.474,92.

Setelah bergerak positif di awal sesi perdagangan, tiga indeks utama Wall Street turun akibat terbebani oleh pernyataan Trump bahwa Korea Utara akan menerima kemarahan yang belum pernah terlihat jika mengancam AS.

“Tanggapan Trump sangat agresif dan itulah mengapa pasar berbalik turun,” kata Ken Polcari, Director of NYSE floor division di O'Neil Securities, seperti dikutip dari Reuters (Rabu, 9/8/2017).

Pada Selasa (8/8), Jepang menyatakan kemungkinan bahwa Korea Utara telah mengembangkan hulu ledak nuklir dan memperingatkan potensi ancaman yang akut dari program senjata Korut seiring dengan berlanjutnya uji coba rudal dan nuklir yang menentang sanksi PBB.

Minat investor untuk aset berisiko pun menyusut mendengar komentar Trump kepada pers dalam masa liburannya di New Jersey.

Indeks Volatilitas CBOE, lebih dikenal dengan VIX dan barometer yang paling banyak dilihat dari volatilitas pasar saham jangka pendek, ditutup di level 10,96, tertinggi dalam sekitar satu bulan.

Sepuluh dari 11 sektor utama pada S&P 500 berakhir lebih rendah setelah komentar tersebut. Satu-satunya kenaikan dibukukan oleh sektor utilitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper