Bisnis.com, JAKARTA--Transaksi rights issue PT Bumi Resources Tbk. disinyalir menjadi penyebab terjadinya gangguan perdagangan saham pada hari ini, Kamis (20/7/2017).
Hari ini, merupakan hari terakhir perdagangan rights issue emiten berkode saham BUMI itu di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan data Bloomberg, perdagangan indeks harga saham gabungan (IHSG) justru terhenti pada pukul 11.00 WIB, ketika sedang dalam tren rebound.
Perdagangan rights issue BUMI sebenarnya sudah dimulai sejak 14 Juli 2017 dan berakhir hari ini.
Dikalangan pelaku pasar, beredar kabar bahwa sebenarnya delay order telah terjadi sejak awal pekan ini akibat sistem BEI yang mengalami over in out di mana saat ini bursa hanya mengakomodir 3.000 order per mili second. Akan tetapi, dalam 3 hari ini, in out yang berasal dari Anggota Bursa melebihi kapasitas tersebut. "[over in out tersebut] Akibat stock BUMI-R2 dan banyak AB mengalami problem remote," tulis broadcast dalam satu grup WA investor.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan resmi dari BEI.
Dalam hajatan rights issue ini, saham tambang Grup Bakrie ini akan menerbitkan 28,7 miliar lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp926,16 per saham atau lebih mahal dibandingkan dengan harga di pasar sekunder saat ini yang berada pada level Rp300-an.
Dengan harga pelaksanaan tersebut, nilai rights issue dalam rangka restrukturisasi utang tersebut mencapai Rp26,62 triliun.