Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga minyak mentah dunia berakhir mixed pada perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB).
Harga minyak WTI kontrak Juli 2017 berakhir naik tipis 0,08% atau 0,04 poin ke US$48,36 per barel, setelah dibuka dengan penguatan 0,64% di posisi 48,63.
Kenaikan minyak mentah Amerika Serikat (AS) ditopang oleh turunnya jumlah persediaan domestik minyak mentah yang lebih besar dari ekspektasi.
Adapun patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Agustus 2017 ditutup melemah 0,26% atau 0,13 poin ke US$50,63, setelah dibuka dengan penguatan 0,81% atau 0,41 poin di posisi 51,17.
Brent memperpanjang pelemahannya akibat kekhawatiran bahwa sejumlah produsen minyak utama masih berkontribusi terhadap bertambhanya kelebihan suplai global.
"Delapan pekan berturut-turut [harga] minyak mentah turun dan pasar hampir tidak naik. Kecuali kita melihat penurunan stok yang signifikan, gagasan bahwa kita akan memiliki harga yang lebih kuat tidak terlihat realistis,” kata Gene McGillian, manajer riset pasar di Tradition Energy, seperti dikutip dari Reuters (Jumat, 2/6/2017).
Baca Juga
Data mingguan dari badan informasi energi AS, Energy Information Administration (EIA), menunjukkan persediaan minyak mentah turun 6,4 juta barel, melebihi perkiraan penurunan sebesar 4,4 juta barel. Persediaan bensin juga turun tajam menjelang dimulainya periode berkendara musim panas.
Di sisi lain, pada hari Rabu, sebuah survei oleh Reuters menemukan bahwa produksi dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) meningkat pada bulan Mei, kenaikan bulanan pertama tahun ini.
Kenaikan produksi diakibatkan pasokan lebih tinggi dari dua negara yang dibebaskan dari kesepakatan pemotongan produksi, Nigeria dan Libya, sehingga mengimbangi perpanjangan kesepakatan upaya pemangkasan produksi oleh produsen lainnya.
Di Libya, jumlah produksi telah pulih menjadi 827.000 bph setelah sejumlah masalah teknis selesai di ladang Sharara.
Harga minyak WTI selanjutnya pagi ini terpantau melemah 0,85% ke US$47,95 per barel pada pukul 07.24 WIB, sedangkan harga minyak Brent turun 0,67% ke US$50,29 per barel.