Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rabu (10/05), Investor Cermati Berita Berikut Ini

Oso Securities dalam risetnya menyebutkan, ada beberapa berita dalam negeri yang memengaruhi pergerakan pasar hari ini, Rabu (10/05).
Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kota Tangerang menyerahkan laporan SPT kepada petugas Pajak, Tangerang, Banten, Senin (27/3)./Antara-Fajrin Raharjo
Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kota Tangerang menyerahkan laporan SPT kepada petugas Pajak, Tangerang, Banten, Senin (27/3)./Antara-Fajrin Raharjo

Bisnis.com, JAKARTA- Oso Securities dalam risetnya menyebutkan, ada beberapa berita dalam negeri yang memengaruhi pergerakan pasar hari ini, Rabu (10/05).

Salah satunya masih soal pertumbuhan ekonomi yang sentuh di atas 5%, yang memicu penerimaan pajak naik.

Selain berita tersebut, berikut beberapa penggerak sentimen hari ini

Ramadan dorong optimisme konsumen

Sejalan dengan makin dekatnya bulan puasa dan Lebaran tahun ini, optimisme konsumen meningkat di bulan April 2017. Hal ini tercermin dari hasil survei konsumen yang dilakukan Bank Indonesia (BI). BI melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April 2017 naik menjadi 123,7 poin, dari bulan sebelumnya yang sebesar 121,5 poin. Peningkatan IKK bersumber dari kenaikan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini yang sebesar 3,4 poin menjadi sebesar 112,1. Peningkatan itu dipengaruhi oleh peningkatan indeks ketersediaan lapangan kerja, penghasilan, dan ketepatan waktu pembelian barang tahan lama masing-masing sebesar 3,6 poin, 3,4 poin, dan 3,1 poin. Peningkatan IKK juga bersumber dari kenaikan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) terhadap kondisi ekonomi enam bulan mendatang (Oktober) sebesar 1 poin. Kenaikan tersebut dipengaruhi oleh kenaikan indeks ekspektasi kegiatan usaha dan ekspektasi penghasilan masing-masing sebesar 2,4 poin dan 1,4 poin. Hanya indeks indeks ekspektasi lapangan kerja yang alami penurunan 0,9 poin.

Ekonomi melaju di atas 5%, penerimaan pajak naik

Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatatkan bahwa pajak di semua sektor usaha tumbuh positif pada penerimaan pajak per 27 April 2017 ini. Dalam catatan Ditjen Pajak, penerimaan pajak dari Januari hingga April 2017 sendiri tercatat Rp 343,7 triliun yang di dalamnya sudah termasuk PPh Migas. Tahun sebelumnya, penerimaan pajak hanya sebanyak Rp 278,8 triliun atau minus 6,3%. Data per 27 April menunjukkan bahwa pertumbuhan paling besar adalah setoran pakak dari sektor pertambangan yang tumbuh 37% dari periode sebelumnya. Kedua adalah industri pengolahan mencatatkan pertumbuhan setoran pajak yang besar, yakni 21,4% dibanding periode yang sama tahun lalu. Ketiga, sektor perdagangan juga mencatatkan petumbuhan yang besar dalam setoran pajaknya yaitu 18.2% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Sejauh ini, penerimaan pajak semua sektor positif

Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatatkan bahwa pajak di semua sektor usaha tumbuh positif pada penerimaan pajak per 27 April 2017 ini. Dalam catatan Ditjen Pajak, penerimaan pajak dari Januari hingga April 2017 sendiri tercatat Rp 343,7 triliun yang di dalamnya sudah termasuk PPh Migas. Tahun sebelumnya, penerimaan pajak hanya sebanyak Rp 278,8 triliun atau minus 6,3%. Direktur Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan Pajak Direktorat Jenderal Pajak Yon Arsal mengatakan, sektor industri pengolahan merupakan sektor yang berkontribusi terbesar untuk penerimaan pajak dengan kontribusi sebesar 29% atau sekitar 99.673 triliun. Dengan demikian, dapat dihitung bahwa nominal setoran pajak dari sektor perdagangan adalah Rp 61.866 triliun. Sementara sektor jasa keuangan sebesar Rp 58.429 triliun. Tanpa menyebutkan nominal, Yon mengatakan pajak dari semua sektor pun mengalami kenaikan setoran pajak. Data per 27 April menunjukkan bahwa pertumbuhan paling besar adalah setoran dari sektor pertambangan yang tumbuh 37% dari periode sebelumnya.

Pemerintah Siapkan Jagung di Wilayah Perbatasan untuk Ekspor

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menggelar rapat koordinasi gabungan untuk menyiapkan pasokan komoditas yang bisa diekspor dari wilayah perbatasan Indonesia. Adapun untuk tahap awal, pemerintah rencananya akan menyiapkan komoditas jagung. Setelah berhasil mengembangkan Jagung, menurut Amran, pemerintah baru akan merambah pada komoditas lainnya seperti beras, terutama jenis organik yang kini diminati di pasaran. Amran menuturkan ada sejumlah wilayah perbatasan yang akan dikembangkan tahun ini untuk mengisi pasar ekspor ke negara tetangga. Wilayah Kepulauan Riau, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur misalnya, dikembangkan untuk ekspor ke Singapura, Malaysia dan Filipina. Kemudian wilayah Papua untuk mengisi kebutuhan ekspor ke Papua Nugini, serta Nusa Tenggara Timur untuk bisa mengekspor ke Australia dan Timor Leste.

Aturan Baru Jual Beli Listrik Hambat Pembiayaan Proyek

Pengembang listrik swasta menilai, peraturan mengenai klausul perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) terbaru yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 10 Tahun 2017 dapat menghambat pembiayaan proyek. Setidaknya terdapat dua poin yang dikeluhkan yakni, risiko kondisi kahar yang disebabkan kebijakan pemerintah ditanggung oleh pengembang dan penggunaan rupiah untuk tarif pembelian listrik per Kilowatt-Hour (KWh).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper