Bisnis.com, BEKASI - Emiten kawasan industri PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun ini mencapai 20% dari pencapaian tahun lalu sebesar Rp824 miliar.
Asa Siahaan, Head of Investor Relation Bekasi Fajar mengatakan, perseroan cukup optimistis untuk meraih target itu, melihat adanya tanda-tanda pemulihan penjualan lahan industri di awal tahun ini.
Emiten dengan kode saham BEST ini sudah membukukan marketing sales lahan industri 7 hektare pada awal tahun ini, serta 11 hektare lahan komersial untuk pengembangan non industri.
Lahan industri 7 hektare tersebut dijual pada satu perusahaan pemaketan barang konsumsi, sedangkan lahan komersial 11 hektare dijual kepada perusahaan pengembang untuk dibangun proyek properti mix used, seperti rumah tapak, ritel dan apartemen.
Adapun, 7 hektare lahan tersebut dijual dengan harga Rp2,7 juta per m2, sama dengan harga penjualan rata-rata 2016. Sementara itu, untuk lahan komersial non-industri, Asa enggan mengungkapkan harganya.
“Kami targetkan pendapatan tahun ini bisa mencapai Rp1 triliun, meningkat dari realisasi tahun lalu yang senilai Rp824 miliar,” katanya kepada Bisnis.com, dikutip Selasa (11/4/2017).
Dengan realisasi 7 hektare hingga awal April ini, BEST sudah merealisasikan lebih dari 25% targetnya tahun ini. Hingga kini, BEST masih menargetkan penjualan lahan industrinya di kisaran 25 hektare hingga 30 hektare tahun ini, atau sama dengan target tahun lalu.
Baca Juga
Adapun, realisasi marketing sales lahan industri BEST tahun lalu adalah 30,7 hektare, di mana 24,3 hektare di antaranya baru terealisasi di kuartal akhir 2016.
Dalam kesempatan sebelumnya, Asa mengungkapkan harga penjualan lahan tahun ini akan berkisar di Rp2,5 juta hingga Rp3 juta per meter persegi. Namun, harga tersebut berpeluang meningkat bila ada peningkatan permintaan di sisa tahun ini.
Sementara itu, saat ini BEST sudah mendapatkan pernyataan minat atau inquiries baru sekitar 32 hektare. BEST belum mendapat kepastian kapan para peminat tersebut akan merealisasikan pembeliannya.
Di sisi lain, tahun ini BEST akan terus menambah cadangan lahannya. BEST sudah menganggarkan Rp700 miliar untuk tujuan itu, meskipun tidak secara spesifik mengungkapkan target lahan yang diakuisisi tahun ini.
BEST memiliki izin lokasi kawasan industri seluas 2.300 hektar untuk kawasan industri MM2100, Cibitung, Jawa Barat. Sebesar kurang lebih 800 hektare sudah dikembangkan dan sekitar 1.000 hektare lainnya berupa cadangan lahan.
“Jadi, masih ada sekitar 500 hektare sampai 600 hektare lagi yang belum bebas. Dana Rp700 miliar untuk menyasar itu, tetapi tentu hanya sebagiannya dulu tahun ini,” katanya.
Selain itu, BEST juga masih memiliki cadangan lahan di luar zona industri sekitar 60 hektare yang siap dijual kepada perusahaan yang berminat untuk mengembangkan proyek komersial. Realisasi penjualan 11 hektare lahan komersial awal tahun ini diambil dari cadangan lahan tersebut.