Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UU Tax Amnesty Picu IHSG & Rupiah Meroket, Analis: Awas Bubble!!

Waspadai adanya bubble menyusul pengesahan Undang-Undang Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) oleh DPR yang membuat Indeks harga saham gabungan (IHSG) dan rupiah reli seperti roket.
Suasana di sebuah kantor sekuritas/JIBI-Rahmatullah
Suasana di sebuah kantor sekuritas/JIBI-Rahmatullah

Bisnis.com, JAKARTA - Analis memperingatkan agar meningkatkan kewaspadaan adanya bubble menyusul pengesahan Undang-undang Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) oleh DPR yang membuat Indeks harga saham gabungan (IHSG) dan rupiah reli seperti roket.

Akuntino Mandhany, Investment Specialist PT BNI Asset Management, menjelaskan pelaku pasar mengalami euforia dengan capaian IHSG yang melonjak tajam dalam dua hari terakhir.

"Saya takutnya kalau euforia berlanjut, kepotong libur lebaran. Terus tax amnesty ternyata tidak ada yang repatriasi," katanya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (29/6/2016).

Perdagangan Rabu (29.6/2016), IHSG ditutup melonjak tertinggi di Asia 2,01% atau 97,93 poin ke level 4.980,10. Penguatan IHSG dibuntuti oleh FTSE Strait Times Singapura 1,28% dan FTSE Malaysia 0,50%.

Investor asing membuncah dengan memborong saham senilai Rp6,28 triliun. Aksi beli bersih yang dicapai senilai Rp1,72 triliun menambah tebal net buy sepanjang tahun berjalan Rp11,28 triliun.

Hingga akhir pekan ini, Akuntino memproyeksi masih akan ada euforia dari investor asing. Akan tetapi, dia menghawatirkan bila kenaikan IHSG terlalu kencang, bakal terjadi bubble.

Masuknya investor asing ke lantai bursa, sambungnya, teradi lantaran kawasan regional tak terlalu meyakinkan akibat sentimen negatif hengkangnya Inggris (British Exit/Brexit). Bursa Indonesia terbilang lebih optimistis seiring dengan adanya pengesahan UU Tax Amnesty.

Jika UU Tax Amnesty diimplementasikan, katanya, dana repatriasi akan tidak akan masuk ke secondary market. Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengarahkan dana repatriasi masuk ke instrumen dana investasi real estate (DIRE) dan reksadana pendapatan tetap (RDPT).

Pada saat yang sama, nilai tukar rupiah ditutup menguat di pasar spot sebesar 0,24% atau 31 poin ke posisi Rp13.157 per dolar AS. Sedangkan, Bank Indonesia menetapkan kurs tengah berada pada level Rp13.166 per dolar AS, terapresiasi 0,67% atau 90 poin dari posisi Rp13.256 hari sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper