Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KURS RUPIAH: Capai Level Tertinggi Dalam Tiga Pekan, Didorong UU Pengampunan Pajak

Mata uang garuda menguat ke level tertinggi dalam tiga pekan terakhir setelah adanya pengesahan Undang-undang pengampunan Pajak kemarin (28/6/2016). Adanya beleid baru bertujuan meningkatkan pendapatan negara.
Rupiah
Rupiah

Bisnis.com, JAKARTA--Mata uang garuda menguat ke level tertinggi dalam tiga pekan terakhir setelah adanya pengesahan Undang-undang pengampunan Pajak kemarin (28/6/2016). Adanya beleid baru bertujuan meningkatkan pendapatan negara.

Dalam tiga sesi pedagangan terakhir, mata uang rupiah terpantau mengalami kenaikan. Hari ini pukul 13:20 WIB, rupiah meningkat 0,27% atau 36 poin menuju Rp13.152 per dolar AS. Angka tersebut menunjukkan sepanjang tahun berjalan mata uang Garuda sudah meningkat 4,61%.

Bank Indonesia menetapkan kurs tengah di level Rp13.166 per dolar AS, terapresiasi 0,67% atau 90 poin dari posisi Rp13.256 per dolar kemarin.

Lukman Otunuga, Research Analyst FXTM, menuturkan sentimen terhadap ekonomi Indonesia mengalami perbaikan. Rupiah pun menguat dengan apresiasi paling tinggi dalam tiga pekan terakhir karena RUU Pengampunan Pajak yang bertujuan meningkatkan pendapatan negara akhirnya disahkan.

DPR memutuskan mendukung RUU ini yang diperkirakan dapat menarik dana hingga US$42 miliar pendapatan dari luar negeri. Dana tersebut berpotensi mendorong pertumbuhan PDB 2016 sebesar 0,3% poin menjadi 5,4%.

Selain itu, selera risiko yang membaik berdasarkan spekulasi peningkatan pertumbuhan domestik membuat IHSG ditutup menguat 0,95% hari kemarin. Walaupun isu Brexit telah memengaruhi pasar global, Bank Indonesia segera mengeluarkan pernyataan bahwa ekonomi Indonesia dapat menahan dampaknya.

"Rupiah mungkin terus menguat terhadap dolar AS. Pasalnya, ekspektasi peningkatan suku bunga AS kian tipis, sehingga memotivasi investor bearish untuk membuat dolar semakin rendah," paparnya dalam rilis, Rabu (29/6/2016).

Pada perdagangan Rabu (29/6) pukul 13:12 WIB indeks dolar terkoreksi 0,12% atau 0,111 poin. Angka itu menunjukkan sepanjang tahun berjalan mata uang Paman Sam sudah menurun 2,53%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper