Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi Suku Bunga AS Stagnan, Reli Emas Kian Terbuka

Harga emas berpotensi terus melaju seiring menguatnya proyeksi Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunga setelah Inggris berpisah dari Uni Eropa. Diperkirakan harga bakal menyentuh level US$1.400 per troy ounce.

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas berpotensi terus melaju seiring menguatnya proyeksi Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunga setelah Inggris berpisah dari Uni Eropa. Diperkirakan harga bakal menyentuh level US$1.400 per troy ounce.

Pada perdagangan Rabu (29/6/2016) pukul 17:08 WIB, harga emas Gold Spot naik 5,46 poin atau 0,42% menjadi US$1.317,25 per trouy ounce.

Sementara harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2016 meningkat sebanyak 4,3 poin atau 0,33% menuju US$1.322,2 per troy ounce.

Sebelumnya saat pengumuman referendum Inggris pada Jumat (24/6), pasar keuangan bergejolak. Alhasil, permintaan terhadap aset haven seperti emas dan mata uang yen meningkat pesat.

Bernard Aw, Strategiest IG Asia Pte., menyampaikan emas diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam dua tahun terakhir dan menunjukkan kenaikan kuartalan yang cukup besar. Pasalnya investor beralih kepada aset haven di tengah kekhawatiran pemulihan ekonomi global akibat British Exit (Brexit).

Gubernur Federal Reserve Jerome Powell juga menyatakan risiko global meningkat setelah hasil referendum. Pasar kembali mengalami kondisi ketidakpatian baru sehingga pemerintah maupun bank sentral perlu berhati-hati dalam mengeluarkan kebijakan moneter.

Alih-alih menaikkan suku bunga, para investor percaya The Fed justru akan memangkas instrumen tersebut. Sementara pengerekan Fed Fund Rate baru akan terjadi awal 2018 dengan probabilitas 50%.

"Setelah Brexit, pasar percaya tidak ada kenaikan suku bunga sehingga reli emas semakin kencang. Aksi risk-off masih akan mendominasi dan membuat emas melaju dalam beberapa minggu ke depan," tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (29/6/2016).

Kepemilikan batu kuning di bursa pun terus mengalami pertumbuhan. Pada perdagangan selasa (28/6) jumlah emas naik 5,6 ton menuju 1.904,3 ton yang menjadi level tertinggi sejak September 2013. Dalam tiga hari terakhir, aset tersebut bertambah 35,7 ton.

Natixis dalam publikasi risetnya memaparkan, adanya putusan Brexit dapat membuat The Fed menunda keputusan menaikkan suku bunga hingga setidaknya Desember 2016. Masa depan perekonomian Eropa juga masih meragukan, terutama jika Brexit menginspirasi referendum lain di negara-negara Benua Biru.

Dalam masa yang volatil, komoditas logam mulia akan semakin meningkat karena investor beralih ke aset haven. Harga emas diprediksi dapat mencapai US$1.330 per trouy ounce pada paruh kedua tahun ini, sehingga sepanjang 2016 rerata nilai jual ialah US$1.275 per troy ounce.

Adanya korelasi kuat antara antar logam mulia membuat perak dapat mencapai rerata US$16,6 per troy ounce di tahun ini. Kemarin, pada pukul 17:10 WIB harga perak naik 2,29% atau 0,4065 poin menuju 18,187 per troy ounce.

"Setelah sentimen Brexit, pasar akan tertuju pada sentimen The Fed dan kondisi perekonomian AS sebagai pendorong utama harga emas," papar riset yang dikutip Bisnis.com, Rabu (29/6/2016).

Dalam skenario harga tertinggi, perceraian Inggris dan Eropa menyebabkan ketegangan di regional dan mendorong emas ke level US$1.400 per troy ounce. Dalam dua tahun mendatang, ketegangan di zona Eropa masih berlangsung sehingga batu kuning menuju ke US$1.750 per troy ounce.

Adapun dalam skenario harga terendah, dampak negatif Inggris dan Eropa tidak berimbas ke pasar global. Dengan peroyeksi tersebut, emas hanya akan mencapai rerata US$1.200 per troy ounce di semester II/2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper