Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA SAHAM 24 November: Setelah Berfluktuasi, IHSG Ditutup Naik 0,09% ke 4.545,38

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,44% atau turun 20,26 poin sebesar 0,44% ke level 4.541,07 pada Senin (23/11/2015).
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA--Setelah seharian berfluktuasi, Indeks harga saham gabungan (IHSG) akhirnya ditutup naik 0,09% atau 3,31 poin ke level 4.545,38. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak pada level terkuat 4.555,27 dan terlemah 4.534,58. Penguatan IHSG seiring dengan menguatnya mayoritas bursa saham Asia Pasifik.

Indeks dibuka melemah 0,12% atau 5,36 poin ke level 4.535,71 pada Selasa (24/11/2015). Pelemahan ini juga terjadi sejalan dengan pergerakan bursa saham global dan regional. Sebelumnya indeks ditutup melemah 0,44% atau turun 20,26 poin sebesar 0,44% ke level 4.541,07 pada Senin (23/11/2015).

16:11 WIB
Pukul 16:00 WIB: Setelah Berfluktuasi, IHSG Ditutup Naik 0,09% ke 4.545,38

Setelah seharian berfluktuasi, Indeks harga saham gabungan (IHSG) akhirnya ditutup naik 0,09% atau 3,31 poin ke level 4.545,38. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak pada level terkuat 4.555,27 dan terlemah 4.534,58. Penguatan IHSG seiring dengan menguatnya mayoritas bursa saham Asia Pasifik.

13:45 WIB
Pukul 13.42 WIB: Fluktuasi IHSG Berlanjut di Awal Sesi II

Fluktuasi IHSG masih berlanjut di awal sesi II. Indeks kembali ke zona hijau, menguat tipis 0,1% atau 4,36 poin ke level 4.545,43, setelah indeks melemah tipis di akhir sesi I.

12:02 WIB
Pukul 12.00 WIB: Setelah Berfluktuasi, IHSG Melemah Tipis di Jeda Siang

IHSG melemah tipis 0,02% atau 0,86 poin ke level 4.540,21 di jeda siang.

10:46 WIB
Pukul 10.43 WIB: Setelah Berfluktuasi, Penguatan IHSG Makin Tipis 0,01%

Penguatan IHSG semakin menipis yakni 0,01% atau 0,25 poin ke level 4.541,32 setelah berfluktuasi di awal perdagangan.

09:29 WIB
Pukul 09.28 WIB: Pelemahan Bursa Global dan Kebijakan Pemerintah Pengaruhi IHSG

Tim Riset Sinarmas Sekuritas memprediksi indeks hari ini akan bergerak bervariasi dipengaruhi oleh pergerakan bursa global dan regional serta mengamati sejumlah kebijakan pemerintah di dalam negeri.

Bursa AS dan Eropa terpantau ditutup melemah, begitupun bursa Asia yang bergerak di zona merah pada awal perdagangan.

Sementara iu bursa Jepang dibuka flat pagi ini menunggu akan dirilisnya Nikkei Manufacturing PMI November, diperkirakan berada di level 52.65 dari sebelumnya 52.4.

“Dari dalam negeri, pemerintah menargetkan seluruh regulasi yang menjadi dasar pijakan atas implementasi paket kebijakan ekonomi I-VI akan selesai minggu ini. Saat ini, pembahasan sekitar 70% aturan dari keseluruhan paket yang dikeluarkan telah selesai,” paparnya dalam riset yang dikutip Bisnis.

Sementara itu, OJK tengah mendorong perusahaan BUMN serta anak perusahaan untuk go public, dimana dari 50 perusahaan BUMN yang bisa go public, baru 20 yang telah melaksanakan IPO.

09:12 WIB
Pukul 09.11 WIB: IHSG Berbalik Menguat 0,18% ke 4.549,18

IHSG berbalik menguat setelah dibuka di zona merah, naik 0,18% atau 8,11 poin ke level 4.549,18 pada pukul 09.11 WIB

08:58 WIB
Pukul 08.55 WIB: Ikut Bursa Global dan Regional, IHSG Dibuka Melemah 0,12%

IHSG belum bisa lepas dari tekanan, dibuka melemah 0,12% atau 5,36 poin ke level 4.535,71. Pelemahan ini juga terjadi sejalan dengan pergerakan bursa saham global dan regional.

08:29 WIB
Pukul 08.28 WIB: Bursa Global dan Regional Melemah, Tertekan Penurunan Harga Komoditas

Anjloknya harga sejumlah komoditas menekan pergerakan saham-saham berbasis sumber daya alam dan berdampak pada pelemahan bursa saham.

Bursa Asia pagi ini melemah dengan indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1% ke level 134,16 pada perdagangan Selasa (24/11/2015).

Indeks Australia S&P/ASX 200 turun 0,4%, indeks Jepang Topix turun 0,2%, indeks Selandia Baru S&P/NZX 50 naik 0,3%, indeks Korea Selatan Kospi sedikit berubah.

Bursa AS juga melemah dengan Indeks S&P 500 turun 0,1% ke level 2.086,59 setelah mencetak reli mingguan terbaiknya sebesar 3,3%.

Adapun Dow Jones Industrial Average turun 31,13 poin atau 0,2% ke level 17.792,68 dan Nasdaq Composite Index turun 0,1%.

Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,4% tertekan pelemahan saham-saham pertambangan.

Harga tembaga turun di bawah US$4.500/metrik ton untuk pertama kalinya dalam 6 tahun dan nikel menyentuh level terendah lebih dari satu dekade. Harga minyak mentah di AS kembali naik di atas US$42 per barel setelah Arab Saudi berjanji untuk membantu menstabilkan pasar.

“Pergerakan harga minyak yang liar dan pelemahan lanjutan di harga tembaga bisa menambah tekanan lanjutan kepada saham-saham berbasis sumber daya alam,” ujar Michael McCarthy, Chief Markets Strategist CMC Markets, seperti dikutip Bloomberg.

 


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper