Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDEKS BEI 13 Oktober: Rupiah Melorot, Investor Asing Kembali Kuras Rp345,6 Miliar di Pasar Modal

Investor asing kembali mencatatkan jual bersih atau net sell Rp345,6 miliar setelah sepekan terakhir terus memborong saham akibat pelemahan nilai tukar rupiah yang terperosok.
Ilustrasi/JIBI-Nurul Hidayat
Ilustrasi/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Investor asing kembali mencatatkan jual bersih atau net sell Rp345,6 miliar setelah sepekan terakhir terus memborong saham akibat pelemahan nilai tukar rupiah yang terperosok.

Berdasarkan rekapitulasi PT Bursa Efek Indonesia, pada perdagangan saham hari ini, Selasa (13/10/2015), investor asing mencatat net sell Rp345,6 miliar dengan volume 220,52 juta lembar.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo pelemahan Indeks harga saham gabungan (IHSG) terjadi akibat adanya profit taking setelah rupiah terdepresiasi. Pelemahan rupiah memicu aliran modal asing keluar dari bursa saham Indonesia.

"Sampai sore bisa lebih besar aksi jual saham investor asing pada sesi I Rp79 miliar," ungkapnya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (13/10/2015).

Dia mengatakan, penurunan IHSG didorong oleh depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Investor melakukan aksi ambil untung atau profit taking setelah terjadi lonjakan penguatan rupiah dan IHSG.

Investor asing melakukan aksi jual saham sebesar Rp2,78 triliun dengan volume 964,28 juta lembar. Sebaliknya, aksi borong saham investor asing mencapai Rp2,43 triliun dengan volume 743,76 juta lembar.

Pada saat yang bersamaan, investor domestik di pasar regular melakukan aksi beli saham senilai Rp3,81 triliun dengan volume 6,49 miliar lembar. Sedangkan, aksi lego saham oleh investor domestik hanya mencapai Rp3,47 triliun dengan volume 6,27 miliar lembar.

Sepanjang hari ini, total transaksi di BEI mencapai Rp6,25 triliun dengan volume 7,23 miliar lembar. Aksi jual bersih itu kembali mempertebal net sell yang telah ditorehkan oleh investor asing sejak awal tahun menjadi Rp11,02 triliun.

Sementara itu, setelah sepekan terakhir terus membukukan lonjakan tajam, IHSG harus terpuruk dan mencatatkan koreksi terdalam di kawasan regional Asia dengan ditutup turun 3,19% atau 147,63 poin ke level 4.483,08.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan hari ini, IHSG kian tertekan setelah pada sesi I terkoreksi 3,04%. Hingga akhir perdagangan, IHSG terpuruk 3,19% dan menjadi Indeks terburuk di kawasan Asia Pasifik diikuti oleh bursa Singapura yang terkoreksi 1,14%.

Penurunan IHSG seiring dengan melemahnya bursa saham regional akibat aksi profit taking setelah penguatan tajam dalam sepekan terakhir. IHSG sepanjang hari ini bergerak pada level 4.483,08-4.622,11.

Sektor industri kimia dasar memimpin pelemahan sebesar  7,24% diantara delapan sektor lainnya. Sebaliknya, sektor agribisnis menjadi satu-satunya sektor yang menguat pada perdagangan hari ini sebesar 0,07%.

Dari 519 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, sebanyak 233 saham melemah, 63 saham menguat, dan 223 saham lainnya stagnan.

Berikut ringkasan perdagangan saham investor asing:

Tanggal

Nilai

Keterangan

13 Oktober

Rp345,6 miliar

Net sell

12 Oktober

Rp307,6 miliar

Net buy

9 Oktober

Rp177,58 miliar

Net buy

8 Oktober

Rp683,37 miliar

Net buy

7 Oktober

Rp222 miliar

Net buy

6 Oktober

Rp844,82 miliar

Net buy

Sumber: BEI, diolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper