Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Berjangka Jakarta tengah mempersiapkan kontrak kopi berjangka hybrid yang ditargetkan dapat rampung pada akhir tahun ini.
Stephanus Paulus, Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), mengatakan sampai saat ini perkembangan kontrak kopi berjangka hybrid masih dalam tataran konsep. Untuk konsep sendiri saat ini sudah mencapai 75%. Setelahnya akan diagendakan untuk bertemu dengan pelaku pasar.
“Kami memilih kopi untuk dijadikan kontrak hybrid karena situasi market dan juga likuiditas produk paling siap dibandingkan dengan produk lainnya. Pasalnya, kontribusi produk kopi di BBJ saat ini sudah berkontribusi 40% sampai 50% dibandingkan dengan produk lainnya,” ujarnya setelah acara Halalbihalal dengan BBJ dan Kliring Berjangka Indonesia (KBI) pada Senin (3/8/2015).
Lalu, produk hybrid ini pun disebut sebagai salah satu inovasi BBJ. Dalam produk itu nantinya pelaku pasar bisa memilih sikap untuk mengambil fisik, settlement cash, atau kembali digulirkan lagi seperti Sistem Perdagangan Alternatif (SPA).
Dia mengatakan spesifikasi kontrak kopi hybrid nantinya juga menggunakan rupiah seperti kontrak kopi berjangka. “Keberadaan kontrak ini menjadi salah satu strategi kami untuk fokus di sektor komoditi,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
