Bisnis.com, PANGKALPINANG - PT Timah (Persero) Tbk siap menampung bijih timah penambangan rakyat guna mencegah "ilegal mining" di daerah itu yang cukup tinggi.
"Kami siap membeli bijih timah rakyat apabila penambang sudah memenuhi persyaratan penambangan yang telah ditetapkan," kata Sekretaris Perusahaan PT Timah (Persero) Tbk Agung Nugroho di Pangkalpinang, Kamis (9/7/2015).
Selama ini, kata dia, pihaknya belum bisa menampung bijih timah rakyat, karena mereka belum memiliki alat keselamatan tambang yang ramah lingkungan.
"Walaupun penambangan timah itu beroperasi di kawasan izin usaha penambangan (IUP) PT Timah, tetapi kami tidak bisa menampung hasil tambang rakyat yang tidak dilakukan secara benar sesuai aturan berlaku," ujarnya.
Menurut dia, ilegal mining yang marak terjadi karena penambang belum memiliki peralatan tambang belum dianggap legal, sehingga potensi tingkat kecelakaan kerja dan kerusakan lingkungan cukup tinggi.
"Selama ini alat keselamatan tambang rakyat belum ada dan belum diakui kelegalannya, sehingga kami belum bisa menampung bijih timah rakyat tersebut," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya terus mendorong penambang memiliki alat keselamatan yang ramah lingkungan tersebut, agar mereka mudah menjual bijih timahnya.
"Sejak 2012, kami sudah menyosialisasikan alat keselamatan berbasis lingkungan ini, agar penambang bisa menggunakan peralatan yang memadai demi keselamatan dan mencegah kerusakan lingkungan di kawasan penambangan tersebut," ujarnya.
PT Timah Siap Tampung Hasil Tambang Rakyat
PT Timah (Persero) Tbk siap menampung bijih timah penambangan rakyat guna mencegah ilegal mining di daerah itu yang cukup tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
31 menit yang lalu
Kondisi Terbaru Total Jumlah Gerai Alfamart (AMRT) saat Ratusan Tutup
3 jam yang lalu