Bisnis.com, JAKARTA— Monex Investindo Futures mengemukakan kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat masih dibayangi pelemahan, meski sampai siang ini mampu bergerak menguat.
Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan jika penggelontoran stimulus dilakukan ECB, dalam pertemuan bank sentral Eropa yang digelar Kamis (22/1/2015), akan berpotensi kembali menekan laju rupiah.
“Stimulus ECB melemahkan euro dan menguatkan dolar AS, sehingga rupiah akan melemah,” kata Zulfirman saat dihubungi hari ini, Rabu (21/1/2015).
Seperti diketahui pada laju rupiah hari ini bergerak menguat. Pada pk. 11:16 WIB, rupiah menguat 0,29% ke Rp12.540/US$.
Zulfirman mengemukakan kebijakan bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) yang mengumumkan kebijakan moneternya hari ini, dengan memangkas outlook inflasinya, menjadi pendorong penguatan rupiah.
“Yen menguat (yang mendorong penguatan rupiah atas dolar As),” kata Zulfirman.
Dari Bloomberg dikemukakan pada pk. 11:31 WIB, yen menguat 0,78% ke 117,89/US$.
